Pemkab Rembang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar ) menggelar festival Seni dan Budaya secara virtual di pendapa Museum RA Kartini, Selasa (31/8/21) malam. Pentas Seni kali menampilkan seniman- seniman dari Kecamatan Sarang.
Adapun seniman yang terlibat dalam acara tersebut yakni kelompok seni Hadroh dari Kecamatan Sarang, kelompok seni ketoprak dan penari gambyong. Penampilan mereka disiarkan langsung melalui akun media sosial youtube milik Dinbudpar.
Turunnya Rembang dari level 3 ke level 2 menjadi kabar baik karena kegiatan seni budaya diperbolehkan, namun demikian semuanya harus tetap sesuai aturan dan penerapan protokol kesehatan.
Dwi Purwanto berharap pentas seni virtual tersebut bisa digunakan pekerja seni budaya untuk tetap eksis berkarya. Selain itu pentas itu bisa menjadi contoh bagi pekerja seni yang akan melakukan pementasan.
“Sehingga bisa membantu para seniman yang terdampak pandemi covid-19 dengan tetap mematuhi prokes, ” imbuhnya.
“Kami selaku dinas teknis akan berusaha memberikan wadah dan fasilitas bagi pekerja seni, melalui pertunjukkan seni budaya seperti kecamatan sarang pada malam hari ini. ”
Plt Kabid Kebudayaan Dinbudpar, Purwono menambahkan dalam pementasan seni virtual itu, para seniman yang tampil mendapatkan bantuan dari Dinbudpar yang bersumber dari APBD. Hal itu diharapkan bisa sedikit membantu mereka yang sudah lama tidak bisa pentas karena pandemi.
“Itu outputnya memberikan bantuan untuk pelaku seni yang terdampak , ” ungkapnya.
“Ini untuk mengembangkan kemampuan dan kompentensi memberikan kontribusi kepada dinas terkait untuk mengembangkan seni hadroh di kabupaten Rembang,” pungkasnya.
Ia berharap Dinbudpar bisa terus mengembangkan dan memberikan kesempatan kepada para seniman. Sehingga seni budaya di Rembang terus eksis dan berdampak pada kelestarian budaya dan kesejahteraan pekerja seninya. (Mif/Rud)