Para pedagang pasar Krempyeng Kecamatan Sale resmi dapat berjualan di pasar Rakyat Wonokerto. Setelah Selasa,(5/6/2018) sore, Bupati Rembang Abdul Hafidz meresmikan pasar tersebut.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Dinperindagkop dan UKM) Kabupaten Rembang Akhsanuddin mengatakan, pasar rakyat Wonokerto dibangun dengan dana tugas pembantuan dari kementrian perdagangan RI hampir Rp. 5 milyar dengan bentuk mengikuti standart nasional pasar tipe C.
“Pasar Wonokerto ini merupakan salah satu program pembangunan pasar rakyat dengan tipe C, yang prototype-nya secara nasional sama. Sehingga kalau kita tidak pernah melihat pasar yang seperti ini, banyak yang kaget kenapa losnya seperti los khusus pedagang daging. Ini prototype secara nasional untuk pasar tipe C dengan dana pembantuan dari kementrian perdagangan. Dari proses pembangunan yang sudah terselesaikan ini ada sebanyak 38 kios dan 198 lesehan.” terangnya.
Karena desain pasar yang seperti los pedagang daging dan keramik berwana putih, maka paguyuban pedagang diminta untuk bisa mengelolanya dengan baik termasuk kebersihannya.
Sementara itu sebelum meresmikan pasar, Bupati Rembang Abdul Hafidz mengatakan, karena pasar Wonokerto dibuat dengan standart nasional maka pemkab tidak bisa memodifikasi. Anggaran yang ada hanya boleh digunakan untuk membangun pasar saja.
“Kami dari pemkab Rembang tidak bisa banyak memberikan model atau apa, karena semua sudah ditentukan oleh pemerintah pusat. Dan dana yang diberikan tidak boleh dipakai untuk bangunan pendukung, misalnya plataran, saluran-saluran, itu tidak boleh. Ya hanya untuk bangunan itu, lainnya tidak boleh. Sebetulnya saya ingin kita sempurnakan. Dalane, ono parkiran kiwo tengene.. pakai dana APBD, cuma waktunya tidak nututi.” jelasnya.
Ia berharap, pasar baru itu bisa meningkatkan perekonomian warga, mengingat selama ini masyarat Sale berbelanja ke pasar Jatirogo.