Jakarta (24/08) – Sebagai salah satu program prioritas Pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla, Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) gencar disuarakan. GNRM diperlukan untuk memperbaiki dan membangun karakter bangsa Indonesia yang mengacu pada nilai-nilai Integritas, Etos Kerja, dan Gotong Royong demi membangun budaya bangsa yang bermartabat, modern, maju, makmur, dan sejahtera berdasarkan Pancasila. Dasar pelaksanaan GNRM mengacu pada Perpres No.2/2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 dan diperkuat dengan Inpres No.12/2016 tentang GNRM.
GNRM sejatinya berorientasi pada dampak (outcome) dan bukan pada hasil (output). Maka, untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran seluruh elemen bangsa akan arti penting GNRM, mengevaluasi 2,5 tahun pelaksanaan GNRM di Indonesia, mempercepat pelaksanaan GNRM Indonesia dalam skala nasional maupun daerah, serta sebagai sarana komunikasi, informasi dan edukasi GNRM Indonesia kepada seluruh lapisan masyarakat, Kemenko PMK, Kemenko Polhukam, Kemenko Perekenomian, Kemenko Maritim, Kemdagri, Kemenpan/RB, Pemprov Jawa Tengah, dan Pemkot Surakarta bekerja sama menyelenggarakan kegiatan ‘Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental (PKN RM) 2017’.
Kegiatan yang akan berlangsung sejak 25-27 Agustus 2017 ini akan dibuka langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani, di Stadion Manahan, Surakarta dan akan dihadiri oleh 15.000 peserta dari perwakilan 34 Propinsi; 514 Kab/Kota; Kementerian/Lembaga; Dunia Usaha; LSM/Komunitas dan masyarakat umum. Adapun acara penutupan akan digelar di Benteng Vastenburg, Surakarta.
Tema yang diusung penyelenggaraan PKN RM ini adalah “Membangun Karakter Bangsa yang Kuat dan ber-Bhinneka Tunggal Ika untuk Mencapai Tujuan NKRI Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.” Maksud tema ini adalah agar GNRM makin memasyarakat. Menurut Menko Puan Maharani, PKN ini bertujuan untuk memasyarakatkan GNRM lebih jauh, agar lebih menyatu dalam keseharian hidup manusia Indonesia, sekaligus menunjukkan dampak positif yang konkret dan nyata. Karenanya, dalam acara PKN itu, akan diberikan penghargaan untuk 40 karya inovasi dalam pelayanan publik dari berbagai instansi pemerintah. Adapun beberapa inovasi pelayanan publik yang muncul dalam eksibisi di area PKN Revolusi Mental, antara lain : PELUK MY DARLING (Perawatan Luka Kusta Menyeluruh Dengan Garden Healing) yang dilakukan Pemprov Jawa Tengah ; Si Jempol (Sistem Informasi Jaringan Elektronik Medik Pasien Online) yang digagas Pemkab Tangerang ; SALEMPANG MERA (Selamatkan Pasien Pasung Melalui Tim Samurai ODGJ) oleh Pemkab Sampang ; Mencerdaskan Si Miskin Menjadi Generasi Emas yang dilakukan Pemprov Bali ; PANTASI MART (Pusat Pengadaan Fasilitas Sanitasi Masyarakat) yang digulirkan Pemkab Sumedang; PATUH SELAM (Pelayanan Administrasi Terpadu Kelurahan Selat Dalam) oleh Pemkab Kapuas; TETAP BERKEMAS (Tetap Lestari Berdayakan Kelompok Masyarakat) yang diselenggarakan Pemkab Hulu Sungai Selatan;iJUS MELON (Ijin Usaha Mikro melalui Online) di Pemkot Semarang;Lorong Sehat (Longset) yang ada di Pemkot Makassar;LASITER AMB (Layanan Transportasi Terpadu Angkutan Masyarakat Bintuni) yang diprogramkan Pemkab Bintuni. Sebagai informasi, 40 Inovasi Pelayanan Publik ini mewakili kombinasi dari kategori, kluster lembaga, dan kewilayahan yang bertujuan kualitas dan keterwakilan. Untuk Kategori, indikatornya ialah pelayanan langsung, tatakelola pemerintahan, dan perubahan sosial. Adapun Kluster lembaga terdiri dari Kementerian/ Lembaga, Kabupaten. Kota dan BUMN. Sementara untuk kewilayahan terdiri dari Kelompok A (Sumatera, Jawa dan Bali), B (Kalimantan dan Sulawesi) serta C (Maluku, Nusa Tenggara dan Papua).
Salah satu dampak yang diinginkan dari Revolusi Mental sendiri adalah aparatur negara yang melayani publik dengan lebih baik. Kemenko PMK sendiri tidak mengklaim bahwa inovasi pelayanan publik yang memperoleh penghargaan Presiden itu adalah hasil langsung GNRM.
‘’Namun, setidaknya Gerakan Nasional Revolusi Mental ini memberikan dorongan dan apresiasi terhadap setiap inovasi untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Inovasi pelayanan publik itu adalah wujud nyata dari revolusi mental yang paling bisa dirasakan oleh masyarakat’’ ujar Menko PMK Puan Maharani. Dorongan yang dimaksud, menurut Puan Maharani, termasuk dukungan dari sisi kebijakan.
Dalam acara pembukaan itu. akan diberikan juga penghargaan kepada 36 Kepala Daerah yang telah mendapatkan prestasi dalam Inovasi Pelayanan Publik. Inovasi Pelayanan Publik yang dilakukan harus mengacu pada memberi perbaikan, memberi manfaat bagi masyarakat, dapat atau sudah direplikasi, berkelanjutan dan menarik. Inovasi tersebut minimal harus sudah dilaksanakan satu tahun.
Jelang pelaksanaan PKN RM, Sekretariat GNRM Kemenko PMK sudah jauh hari melakukan pre event lewat serangkaian sosialisasi kepada masyarakat kota Surakarta seperti : Ajakan menyebarkan konten positif dalam bermedia sosial kepada 250 Pelajar SMA/SMK dan MA; Sosialisasi GNRM kepada 500 Mahasiswa/pemuda/karang taruna; Program “Bersih Enak Sehat Tertib (BEST) Sajian Indonesia” kepada 250 Pedagang kuliner untuk menyambut pelaksanaan PKN RM; Pembentukan Gugus Tugas GNRM Surakarta kepada 100 ASN Pemkot Surakarta; serta berbagai lomba GNRM antara lain lomba karya tulis ilmiah, komik, foto, cipta lagu, game, film pendek, video klip dan POP UP.
Rangkaian acara utama yang digelar dalam PKN RM antara lain adalah :
1.Rembuk Nasional dan Workshop tentang Indonesia Melayani – Indonesia Bersih – Indonesia Tertib – Indonesia Mandiri – Indonesia Bersatu yang bertujuan untuk menginventarisasi seberapa jauh implementasi GNRM di daerah. Masing-masing rembuk akan dibuka oleh keynote speech para Menteri antara lain Menko Polhukam, Menko Maritim, Menko Perekonomian, Menteri PAN&RB dan Mendagri. Kegiatan digelar pada tanggal 26 Agustus 2017 di 5 (lima) tempat secara bersamaan yaitu Hotel Sunan (Gerakan Indonesia Melayani), Hotel Paragon (Gerakan IndonesiaTertib), Hotel Megaland (Gerakan Indonesia Bersih), Hotel Best Western (Gerakan Indonesia Mandiri) dan Hotel Alila (Gerakan Indonesia Bersatu).
2.Pameran Inovasi Layanan Publik yang diikuti oleh 100 stand pameran dari Kementerian/Lembaga, Provinsi, Kabupaten/Kota, Dunia Usaha dan Lembaga Swadaya Masyarakat untuk mempresentasikan perubahan pelayanan sebagai implementasi Revolusi Mental. Pameran berlangsung setiap hari selama penyelenggaraan PKN RM, bertempat di halaman stadion Manahan.
3.Pagelaran Seni Budaya” menampilkan pementasan wayang kulit pada tanggal 24 Agustus pkl 20.00-03.00 WIB, Dalang Warseno Slank dan Dagelan Bagonk CS dengan Lakon Bima Sakti serta pementasan seni tari bertempat di halaman benteng Vastenburg .
4.Pentas musik kontenporer dan musik daerah bertempat di Lapangan Parkir Stadion Manahan pada tanggal 25-27 Agustus. Penampilkan grup music legendaris Godbless didampingi musikus lokak akan tampil 26 Agustus 2017 di Stadion Manahan mulai jam 19.00
5.Dialog dan pameran film kebangsaan serta Gerakan Sosial melalui media digital bersama Riri Reza, Ari Sihasale, Sudjiwo Tedjo, Reza Rahardian, Garin Nugroho dan para penggiat film lainnya pada tanggal 26-27 Agustus 2017 bertempat di Gelanggang Pemuda Bung Karno Stadion Manahan. Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan pameran foto GNRM serta hasil lomba-lomba lainnya.
6.Karnaval pada Car Free Day yang dimeriahkan dengan pawai pakaian daerah dari 34 Propinsi perwakilan peserta dari daerah dan ragam kreatifitas budaya Indonesia sepanjang jalan Stadion Sriwedari hingga Balai Kota Surakarta pada tanggal 27 Agustus 2017. Acara dimulai jam 7 dan selesai pukul 9.00 dilanjutkan dengan penutupan Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental