Pemerintah Kabupaten Rembang

14 Kasus DB,Kecamatan Tinjau Turusgede,

Pemkab Rembang melalui Camat Rembang,Agus Salim,Kepala Puskesmas Rembang II dr.M.Rehulina,Kapolsek Rembang AKP Sunarmin mengunjungi dukuh Ngrondo Desa Turusgede Rembang,Jum’at (13/1/2017). Di Desa ini setidaknya hingga hari ini sudah terjadi 14 kasus Demam Berdarah, satu diantaranya telah meninggal dunia pada 10 Januari 2017 kemarin. 

Camat Rembang Agus Salim mengatakan selama ini Desa Turusgede belum pernah terjadi kasus demam berdarah atau wilayah endemis. Namun diluar dugaan, awal tahun ini justru belasan anak terserang DBD.

Pihaknya bersama dengan petugas Kesehatan puskesmas Rembang II tengah melakukan sejumlah langkah dengan memeriksa setiap rumah yang disekitarnya ditemukan kasus DB. Hal itu dilakukan guna memastikan adanya jentik-jentik nyamuk, atau penyebab lain, timbulnya kasus tersebut.

“Kita dengan tim pokjanel turun langsung dengan melakukan langkah-langkah, sebetulnya akhir tahun kita evaluasi kinerja tahun 2016 bukan hanya DB, tapi juga penyakit lainnya, saat evaluasi belum ada kejadian. Di awal tahun 2017 ini baru ada kejadian satu diantaranya meninggal dunia, Turus ini dulunya tidak pernah ada kejadian, justru malah yang desa yang menjadi pantauan malah tidak ada seperti Ketanggi, ini menjadi pembelajaran buat kita bersama,” jelasnya.

Sementara itu , dr.Rehulina menemui sebagian warga dan meninjau sampai ke kamar mandi dan melihat saluran air rumah warga. Pihaknya mengecek bagaimana kondisi bak mandi di tiap rumah.

“Kami menanyakan bagaimana kebiasaan hidup sehat mereka. Jangan sampai kejadian ini terulang. Tapi biasanya kalau sudah seperti ini warga sadar.”

Ia juga berharap semua warga bisa hidup sehat terutama dalam hal air yang menggenang. Bak air di kamar mandi sebaiknya rutin dikuras atau diberi abate ataupun dengan memberi ikan didalamnya. 

“Harapannya semua warga,karena ada satu saja yang tidak menjaga,maka dampaknya dirasakan tetangganya karena nyamuk ini terbang,”tegasnya

Kepala Desa Turusgede Didik Teguh Santoso mengungkapkan sebelum meninggalnya Sasa akibat DBD, wilayah RT 3 RW 1 sudah dilakukan pengasapan atau fogging.  Namun justru tak berselang lama DBD menyerang.

Dari 14 kasus DBD yang ditemukan, paling banyak berada wilayah RT 3 RW 1 dengan 5 kasus, dengan satu diantaranya meninggal dunia. Sedangkan, di RT 1 RW 1 ditemukan 4 kasus, RT 1 RW 1 terdapat 1 kasus, dan RT 1 RW 3 terjadi 2 kasus dan di RT2 RW 3 terjadi 2 kasus. Hingga saat ini, masih ada satu penderita demam berdarah yang masih dirawat di RSUD dr R Soetrasno Rembang.

Exit mobile version