Kepala DKK Rembang Ali Syofi’i mengakui kondisi ini. Menurut dia, penyebaran penyakit itu di Rembang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Bahkan data terbaru yang dimiliknya, menunjukkan penyebaran HIV/AIDS sangat memprihatinkan.
“Hingga saat ini, tidak kurang dari 260 kasus. Yang memprihatinkan adalah, kelompok usia yang terkena penyakit ini semakin lama semakin muda,” katanya, Rabu (16/3/2016).
Dari jumlah penderita yang terdata itu, paling banyak yakni penderita dengan usia di kisaran 20-25 tahun. Padahal, sebelumnya usia mayoritas yang terjangkit penyakit HIV/AIDS adalah usia 35 tahun sampai 40 tahun.
“Kalau dulu kelompok tertinggi yang terkena penyakit HIV/AIDS, kisaran usia 35 sampai 40 tahun. Tapi saat ini, justru kelompok tertingginya usia 20 sampai 25 tahun. Ini artinya, anak-anak kita sudah sejak dini mengenal perilaku menyimpang,” ujarnya.
Dijelaskan olehnya, hal itu menunjukkan bahwa sebagian besar penderita virus mematikan itu sudah terjangkit sejak usia belasan tahun. Dikarenakan, perlu waktu yang cukup lama untuk mengetahui seseorang terjangkit virus berbahaya itu.
“Karena dari HIV menjadi AIDS butuh waktu yang cukup panjang, kira-kira kisaran 5 sampai 10 tahun. Kalau kita mendiagnosa mereka terjangkit AIDS di usia 20 tahun, berarti mereka terkena HIV pada 5 tahun sebelumnya. Yakni di usia yang sangat dini, usia 10 sampai 15 tahun,” jelas Ali.
Ia berharap, agar masyarakat bersatu padu untuk mengatasi permasalahan yang sangat memprihatinkan itu. “Dinas Kesehatan tidak bisa berjalan sendiri, perlu dukungan masyarakat untuk mengatasi persoalan yang sungguh memprihatinkan bagi kita semua,” pungkasnya.