Bupati Rembang H. Abdul Hafidz sangat senang jika ada warga yang berinisiatif membangun masjid secara swadaya seperti di desa Ngasinan. Pasalnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) belum tentu bisa membangun masjid di desa dalam 100 tahun bahkan 200 tahun , misalnya saja membangun masjid di desa Ngasinan.
Hal itu disampaikan Bupati seusai melaksanakan ibadah tarawih bersama warga desa Ngasinan dan seluruh Kepala Desa di Kecamatan Kragan beberapa waktu lalu. Membangun tempat ibadah merupakan salah satu media untuk mendapatkan pahala untuk menuju surga.
Pemkab gampang untuk membangun soalnya uang negara banyak. Tapi kesihan warga Ngasinan, sebab jika pemkab membangunkan masjid warga Ngasinan, maka warga tidak bisa mendapatkan pahala dari pembangunan masjid tersebut.
“Siapa saja orangnya yang mau ikut membangun masjid, meskipun hanya membantu sedikit seperti sangkarnya burung emprit, Allah SWT akan membangunkan rumah di surga. Rumah tersebut tidak sembarang rumah, tidak dari kayu jati, keramik, dan tidak dari tembok tetapi dari mutiara, ” ujarnya.
Dalam kesempatan itu Bupati, Wakil Bupati Bayu Andriyanto, Sekda Rembang Subakti, semua Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat, Danramil dan Kapolsek Kragan serta Kepala Desa setempat beramai-ramai berkomitmen dari kantong pribadi akan menyumbangkan sebagian rejekinya untuk membantu pembangunan masjid Nurul Khotimah yang memang masih belum selesai pembangunannya. Nominal sumbangan merekapun beragam, dari mulai Rp. 500 ribu sampai Rp. 5 juta.
Hal tersebut langsung mendapat apresiasi dari warga yang terlihat senang dengan melempar senyuman dan tepuk tangan. Selain uang sumbangan yang ditarget sebelum lebaran akan diserahkan untuk pembangunan masjid, Bupati malam itu menyerahkan bantuan dari Pemkab sebesar Rp. 2 juta dan Hj. Hasiroh Hafidz memberikan mukena untuk masjid Nurul Khotimah.