Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE
/* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:”Table Normal”; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:””; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:”Calibri”,”sans-serif”; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
Akhir-akhir ini banyak ancaman dalam berbagai bentuk yang ingin menghancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Untuk itu bela negara menjadi sangat penting dan kunci keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara untuk mempertahankan NKRI. Hal itu disampaikan Bupati Rembang, H. Abdul Hafidz saat membuka seminar Bela Negara yang diselenggarakan oleh Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) DPD Rembang, Sabtu (21/5).
Bupati menambahkan para pakar memprediksi bahwa tahun 2054 negara adikuasa hingga negara berkembang resah, karena energi bahan bakar minyak habis. Hal itu bisa saja membuat negara-negara lain terutama negara adikuasa mengancam bangsa Indonesia yang memiliki sumber daya alam yang luar biasa melimpah.
Bupati mencontohkan, sebagian negara-negara yang kaya akan sumber daya alam minyak di Timur Tengah sekarang dilanda pertempuran dan membuat negaranya hancur. Indonesia bisa saja menjadi target negara-negara adikuasa, dengan berbagai cara untuk menguasai sumber daya alam yang ada di negara ini.
Saat ini paham-paham yang mengatasnamakan agama Islam dan memicu konflik sangat banyak di Indonesia, termasuk isu Partai Komunis Indonesia. Hal tersebut perlu diwaspadai oleh seluruh kalangan. Maka bela negara bukan tanggung jawab TNI saja, tetapi rakyat juga harus ikut bertanggung jawab.
“Kita harus menata sejak sekarang tentang kultur, budaya, peradaban yang berkarakter dan beradab Jadi sekarang ini kalau kita tidak merapatkan barisan, menyatukan visi misi yang dilandasi dengan agama ke depan sangat mengkhawatirkan.”tegasnya
Sementara itu Ketua DPD LDII Rembang, Edi Winarno melalui Sekretaris , Sugiyanto mengungkapkan tujuan digelarnya seminar tersebut untuk menggali dan memahami arti pentingnya nasionalisme sehingga pada akhirnya dapat diimplementasikan di kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Program bela negara menjadi program nasional kami. Di Jawa Tengah kami sudah bekerja sama dengan Kodam IV Diponegoro dan begitu juga di provinsi lainnya”.imbuhnya
Dalam seminar dihadiri oleh lebih dari 300 orang dari pengurus LDII di tingkat PAC mapun DPD Rembang. Sedangkan narasumber dihadirkan yakni Dandim Kodim 0720 Rembang, Letkol infantri Darmawan Setiadi, S.IP dan Ketua DPW LDII Provinsi Jawa tengah, Prof.Dr. H. Singgih Tri Sulistiyono, M.Hum