Pemerintah Kabupaten Rembang

Beras Plastik Tidak Ditemukan di Rembang

Kabar beredarnya beras plastik mau tidak mau membuat masyarakat Rembang gelisah. Banyak pedagang beras di pasar harus sedikit bersabar menghadapi serbuan pertanyaan dari pembeli yang khawatir beras plastik telah beredar di Kabupaten Rembang.

Menanggapi hal tersebut Pemerintah Kabupaten Rembang telah menerjunkan tim untuk melakukan operasi beras plastik disejumlah pedagang beras di Kabupaten Rembang.

Sekretaris Daerah Kabupaten Rembang H. Hamzah Fatoni SH MKn mengatakan operasi dilaksanakan oleh tim selama dua hari yakni 25 dan 26 mei di beberapa titik seperti pasar Kragan, Pasar Lasem, Pasar Jolotundo, Pasar Rembang, Pasar Pamotan dan Pasar Sulang.

Operasi beras plastik selain dipasar-pasar juga dilakukan disejumlah toko dan kios beras, distributor beras, minimarket bahkan bulog Rembang tak luput dari operasi beras plastik.

Selain itu operasi beras plastik juga dilakukan bersama Kapolres Rembang di tiga titik yakni Toko Santoso di kios pasar Rembang, Bah Hien pemilik gudang beras di Rembang dan Hadi juga pemilik gudang beras di Rembang.

“Dari hasil pengawasan tim Deperindagkop dan UMKM yang dilanjutkan sidak dengan Kapolres dapat disimpulkan bahwa di wilayah Kabupaten Rembang tidak ditemukan beras plastik yang beredar,” kata Sekda.

Sekda mengatakan, pihaknya sengaja melakukan sidak untuk memberikan kepastian dan keamanan bagi masyarakat yang resah dengan keberadaan beras plastik sebagaimana gencar diberitkan di media massa akhir-akhir ini. 

“Masyarakat tidak perlu merasa resah karena dari hasil sidak tidak ditemukan adanya beras plastik di Kabupaten Rembang,” kata Sekda.

Meski demikian, Sekda mengimbau agar masyarakat mewaspadai keberadaan beras plastik yang mungkin saja masuk ke wilayah Kabupaten Rembang. Masyarakat juga diminta mengenali keberadaan beras plastik dari tanda-tanda fisik yang ada, seperti apabila dibakar akan tercium aroma plastik. Begitu juga kalau direndam dalam air beras plastik mengambang serta terlihat warnanya sangat putih dibandingkan beras asli. Apabila dimasak tidak mengeluarkan aroma khas seperti nasi pada umumnya.

“Jangan tergiur dengan dengan warna yang cantik atau berkilat karena yang penting kita harus tahu beras itu murni atau tidak,” tandas Sekda. (Bagian Humas Setda Rembang)

Exit mobile version