Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Rembang mendistribusikan 30 unit Biopori, Senin (4/5/2015). Dengan menggunakan kendaraan roda tiga petugas mengirim 30 unit alat bor dan casing Biopori yang terbuat dari pralon.
Kepala Sub Bidang Konservasi SDA, Taufiq Darmawan mengatakan tahun ini total ada 125 unit Bioropi yang akan didistribusikan. Semuanya akan dipusatkan di sekolahan, perkantoran dan desa yang ada di perkotaan.
Beberapa desa yang mendapat jatah Biopori diantaranya Leteh, Ngotet, Sidowayah, Sawahan , Tireman. Sementara yang lainnya perkantoran dan sekolah yang telah dibuatkan lubang percontohan untuk Biopori yang selanjutnya bisa dikembangkan oleh masing-masing sekolah atau kantor.
“Biopori ini memiliki fungsi untuk memperbaiki resapan air hujan yang jatuh ke tanah. Agar tidak begitu saja mengalir ke sungai. Air yang jatuh di halaman bisa diarahkan ke lubang Biopori dan bisa meresap secara maksimal ke tanah melalui lubang Biopori.”jelasnya
Selain itu, sambung Taufiq, Biopori juga bisa mereduksi timbulan sampah organik agar bisa diolah dan dimanfaatkan menjadi pupuk kompos.
Ia mengungkapkan tahun 2014 lalu, BLH bekerjasama dengan TNI sudah membuat 25 ribu Biopori. Untuk thun ini ditarget seribu lubang biopori permanen, dan saat ini sudah mencapai 80 % yang bekerja dengan lembaga-lembaga lain.
“Sementara itu sisanya 200 unit nanti nanti kita fokuskan di desa kabongan kidul dan kutoharjo, sekaigus untuk seremonialnya.”tuturnya
Harga satu unit perlengkapan Biopori seperti bor dan cassing pralon sekitar Rp.100 ribu. Namun BLH memberikannya dengan cuma-cuma.