Pemerintah Kabupaten Rembang

Bupati Ajak Semua Elemen Putus Penyelewengan Raskin

Pemerintah Kabupaten Rembang optimis target produksi padi  tahun 2015 yang ditetapkan oleh pemerintah pusat sekitar 250 ribu ton bisa tercapai.  Pasalnya rata-rata disetiap kecamatan hasil ubinan pada panen raya pertama tahun ini bisa mencapai 8 ton lebih.

Namun di atas optimisme tersebut ada hal yang membuat resah Bupati, yakni tentang harga jual.  Selama ini harga jual padi sering anjlok disaat panen raya.

Bupati Rembang, H. Abdul Hafidz saat acara dinamika pembangunan di kecamatan Kragan, Rabu (29/4/2015) menyebutkan pada saat panen raya misalnya harga pemerintah menentukan harga gabah kering panen Rp. 3.700/ kg, namun ternyata dilapangan hanya Rp.3.400, harga padi kering giling ditetapkan pemerintah Rp 4.700 tapi dilapangan hanya Rp. 4.300 sampai Rp.4.400,-.

“Salah satu  penyebab anjloknya harga ini Dolog tidak mampu  menyerap hasil panen dari petani.Hal itu bisa terjadi salah satunya ada kaitannya dengan raskin.”ujar Bupati

Bupati mengungkapkan setiap bulan ada 1000 ton beras yang dibagikan kepada keluarga miskin.Dolog mempunyai tugas menyerap hasil panen dari petani dan bertugas menstabilkan harga justru menyalahi aturan dengan membeli beras raskin yang dijual oleh penerima raskin kemudian dibagikan lagi.

Tak hanya Dolog, Bupati juga menyindir masyarakat yang justru menjual kembali beras raskin yang diterima dan juga pedagang yang membeli. Terkait beras yang kualitasnya buruk, Abdul Hafidz menuturkan hal itu disebabkan masyarakat yang menjual kembali beras tersebut.

Ia mengajak seluruh lapiran baik kepala desa hingga anggota pkk desa bersama-sama memutus sistem yang tidak benar tersebut. Jika ada beras raskin yang kualitasnya buruk, warga diminta untuk melaporkan ke kepala desa, sehingga bisa diteruskan ke camat dan Bupati.

“Jika ada beras raskin mutunya jelek segera laporkan ke Kepala Desa, Camat dan diteruskan ke Bupati. Nanti berasnya kita bawa jika perlu ajak wartawan ke Dolog biar mereka tahu perilaku yang menyimpang ini, biar petani kita tidak rugi .”tegasnya

Pada kondisi demikian kerap kali yang disalahkan Bupati, padahal baik masyarakat, dolog maupun pedagang sama-sama salah. Maka pada forum kesempatan itu, dirinya dengan tegas mengajak semua elemen memotong benang merah merah tersebut. Ia yakin jika masyarakat tidak menjual beras raskin maka gudang Dolog bisa kosong, sehingga Dolog bisa menyerap hasil panen secara maksimal dan harga bisa sesuai HPP.

Exit mobile version