Pemkab Rembang melalui Dinas Kesehatan kembali menggelar sarasehan kesehatan di halaman Puskesmas Kragan II, Rabu (31/8). Sarasehan dilaksanakan untuk percepatan Open Defacation Free (ODF) di seluruh desa kelurahan di kabupaten Rembang.
Kepala DKK Rembang, dr Ali Syafi’i mengungkapkan saat ini baru 91 desa yang sudah ODF. Artinya masih kurang 203 desa dan kelurahan yang harus segera mendeklarasikan diri sebagai desa bebas buang air besar sembarangan.
“Tahun ini kita sedang memverifikasi 71 desa kelurahan. Rencana 85 desa terentaskan tahun 2016 ini tercapai ,syukur-syukur terlampaui.”
Lanjut Ali,meskipun yang odf baru 91, dalam hal akses masyarakat terhadap jamban yang sehat sudah mencapai 82 persen. Namun khusus Kecamatan Kragan baru 70 persen,sehingga PR semua pihak Kragan untuk program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) cukup besar.
Sementara berbicara tentang ODF tantangan terberat dalam mensukseskan Rembang ODF 2017 yakni di wilayah pantai. Pasalnya Rembang memiliki panjang pantai lebih dari 62 kilometer.
“Tantangan terberatnya nanti di wilayah pantai,kalau di pedesaan saya kira lebih mudah. Panjang pantai Rembang lebih dari 62 kilometer,”jelasnya.
Bupati Rembang,Abdul Hafidz mengingatkan kepada para Kepala Desa se kecamatan Kragan bahwa ODF tak semata-mata program, tetapi lebih kepada penyehatan masyarakat. Karena kotoran manusia yang dibuang sembarangan akan menyebabkan penyakit.
“Butuh komitmen bersama -sama mulai Camat hingga Kades untuk menyelesaikan persoalan BABS. Karena target 2017 ODF selesai. Setelah itu kita adakan hajatan besar sebagai rasa syukur,”imbuhnya
Berdasarkan data dari kecamatan, desa yang sudah berstatus ODF baru tujuh,sementara yang belum 20 desa. Tahun ini yang sudah diajukan untuk diverifikasi diantaranya Kebloran,Balongmulyo,Tanjung,Kendalagung,Mojokerto, Tanjungsari dan Tegalmulyo, Narukan,Pandangan,Woro dan Sumbersari. Harapannya semua lolos verifikasi dan sisanya bisa menyusul tahun 2017.
