Pemerintah Kabupaten Rembang

Bupati Minta Desa Alokasikan Anggaran Untuk Stimulan Bantuan Jamban Sehat

Bupati Rembang, H. Abdul Hafidz kembali mendorong masyarakat untuk menyadari pentingnya hidup sehat. Permasalahan buang air besar sembarangan menjadi salah satu fokus pembangunan dimasa kepemimpinannya bersama Wakil Bupati Bayu Andriyanto,SE.

Saat sarasehan kesehatan di balaidesa Karangturi Kecamatan Lasem, Selasa (5/4) Bupati Rembang meminta kepada Kepala Desa se Kecamatan Lasem agar bisa mengalokasikan anggaran dana desa untuk dana stimulan kepada warganya yang belum memiliki jamban. Jika dirasa berat karena jumlahnya banyak, maka Pemerintah Kabupaten bisa ikut membantu.

“Jika desa keberatan karena terlalu banyak warganya yang belum punya jamban, supaya segera untuk melaporkan kepada Kepala Dinas kesehatan yang tembusannnya nanti kepada Bupati. Jadi nanti kita memastikan agar tahun 2017 Rembang benar-benar kita sudah siap menjadi kabupaten yang bebas dari buang air besar sembarangan.”ujarnya

Bupati Yakin Lasem di tahun 2017 sukses menjadi kecamatan Open Defication Free (ODF). Pasalnya  tinggal 8 persen masyarakat Lasem yang teridentifikasi masih buang air besar disembarang tempat.

Sementara itu, Plt Camat Lasem, Kukuh Purwasana, S.Sos mengaku siap mensukseskan rencana Rembang bebas BABS tahun 2017. Dengan bantuan stimulan dari APBDes dipastikan akan sangat membantu.

“Diharapkan dengan intervensi dari pemerintah desa terhadap warganya yang belum memiliki  fasilitas jamban sehat, di tahun 2016 ini ada 13 bisa bebas buang air besar sembarangan, 2017 tinggal empat desa insyaAllah akan selesai. Sehingga 20 desa di Lasem bisa menjadi desa Bebas BABS.”tuturnya

Untuk di desa Karangturi sendiri, dari 837 kepala keluarga (KK) ada 98 KK yang belum mengakses jamban sehat. Menurutnya ada dua permasalahan yang harus diselesaikan, yaitu masalah ekonomi dan mindset  atau budaya yang harus dirubah agar masyarakat berperilaku sehat dengan tidak buang air besar sembarangan.

Exit mobile version