Bupati Rembang, H. Abdul Hafidz meminta ke depan PT. Sadana Arifnusa terbuka dalam menentukan harga dan grade tembakau. Sehingga petani tembakau bisa memahami jika sewaktu-waktu harga jual tembakaunya rendah bahkan tidak terbeli.
Dalam kegiatan audensi Bupati dengan masyarakat kecamatan Sulang di pendopo kecamatan setempat, Rabu (9/11/2016), Bupati menanggapi keluhan petani tembakau. Banyak tembakau tahun ini yang tak terbeli oleh PT.Sadana.
Terkait kurang memuaskannya hasil panen tembakau tahun ini, Bupati juga mengharap para petani tembakau tidak menyalahkan siapa-siapa. Pasalnya kualitas tembakau yang tak sebagus tahun-tahun sebelumnya disebabkan karena cuaca.
“Cuaca yang tidak bersahabat tahun ini tak hanya merugikan petani tembakau saja namun juga dialami oleh petani lainnya. Sehingga diharapkan petani bisa memahami.”tuturnya
Bupati dalam hal ini tidak memihak manapun. Dirinya juga akan memperingatkan PT. Sadana jika menyalahi perjanjian.
Sedangkan keberadaan PT. Sadana Arifnusa di Rembang, menurut Bupati selama empat tahun ini sudah berkontribusi untuk petani di Rembang. Tidak dipungkiri di tahun-tahun sebelumnya hasil yang diraup petani tembakau sangat memuaskan.
“Saya minta petani jangan menyalahkan siapa-siapa. PT. Sadana saya kira sudah memberi ruang untuk para petani kita. Tiga tahun yang lalu petani tembaku jaya, penjualan sepeda motor di diler pun meningkat karena tembakau,”tuturnya.
Bupati juga mengingatkan bahwa di dalam perdagangan tidak ada unsur paksaan, begitu juga di dalam kemitraan. Petani yang ikut bergabung dalam kemitraan dan mitra dalam hal ini PT. Sadana harus sama-sama mentaati kesepakatan atau konsekuensi yang ada.
Bupati berharap tahun depan cuaca bisa mendukung untuk tanaman tembakau. Sehingga hasil yang didapat petani bisa memuaskan seperti tahun-tahun sebelumnya.Sementara terkait asuransi bagi petani tembakau, Bupati akan mengkajinya terlebih dahulu apakah ada payung hukumnya atau tidak.