Pemerintah Kabupaten Rembang

TKI Asli Weton Bawa Nama Baik Rembang Di Dunia Internasional

Didik Dwi Windarto seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) desa Weton kecamatan Rembang yang bekerja di Malaysia mengharumkan nama Kabupaten Rembang. Pasalnya pria yang sudah bekerja selama empat tahun di Negeri Jiran itu meraih penghargaan Indonesia Migrant Workers Award (IMWA) 2015 di Kuching, Sarawak belum lama ini.

Keluarnya nama Didik menjadi salah satu dari jutaan TKI sebagai penerima IMWA, membuat Bupati Rembang, Abdul Hafidz terbang ke Kuching untuk mendampingi Didik di malam penganugrahan IMWA. Dan di acara tersebut pria yang bekerja di salah satu perusahaan alunium itu menitipkan sebagian uang yang diterimanya dari IMWA kepada Bupati untuk diserahkan sang Ibunda yang ber tinggal di desa Weton.

Setibanya dari Khucing, Bupati Rembang pun bertemu dengan Darsih ibunda dari Didik Dwi Windarto peraih Indonesian Migrant Workers Award (IMWA) 2015 di ruangannya, Selasa (12/4) sore. Dalam kesempatan tersebut selain menyerahkan titipan dari Didik, Bupati juga menjelaskan prestasi yang diraih anak kedua Darsih.

Bupati menjelaskan bahwa Didik meraih penghargaan IMWA karena selama ini sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia, pemuda asli Weton Kecamatan Rembang ini bekerja dengan baik. Beberapa indikator penilaian diantaranya kedisiplinan, kualitas kerja, kualitas diri, rasa kebersamaan dan harus berstatus TKI legal atau sesuai dengan jalur hukum yang berlaku.

Lanjut Bupati, Penghargaan bagi buruh migran Indonesia yang digelar oleh Konsulat Jendral Republik Indonesia (KJRI) di Kuching Malaysia ini bertujuan untuk menginspirasi TKI yang lain agar menjadi TKI yang baik dan legal. Karena saat ini ada 25 juta TKI yang bekerja disana, namun 1,3juta masih ilegal.

Atas nama pemerintah kabupaten Rembang, Bupati sangat berterimakasih kepada Didik dan Keluarga. Berkat Didik nama Kabupaten Rembang jadi ikut terangkat di Malaysia.

“Saya menyempatkan datang karena ini bisa mengangkat nama baik Rembang di Malaysia. Apalagi disana juga hadir para pengusaha dari berbagai negara seperti  Australia dan Taiwan.”ujarnya

Di malam penganugrahan IMWA, Didik mengungkapkan kepada Bupati sudah empat tahun bekerja di perusahaan pembuatan aluminium di Sarawak. Dan saat ini dirinya sudah membawahi 30 karyawan yang berasal dari berbagai negara.

Atas Kesuksesannya dalam bekerja di negeri Jiran itu,Didik menerima piala dan uang sebesar 10rb ringgit jika dirupahkan sekira Rp. 30jutaan dari KJRI. Tak hanya itu Didik juga mendapat Rp.5 juta tunai dari Kementrian Ketenagakerjaan Indonesia.

Darsih dalam kesempatan itu terlihat senang. Sembari mendengarkan penjelasan dari Bupati atas kesuksesan anaknya, Ibu tiga orang anak itu terus mengucap syukur kepada Tuhan. Ia pun mengaku rindu karena sudah empat tidak pulang.

“Sejak usianya empat tahun ayahnya meninggal, kemudian lulus SMP Didik merantau ke berbagai daerah. Dulu memang dia sempat membuka konter hp  tapi bangkrut.”ungkapnya

Acara penganugrahan IMWA dilaksanakan 9-11 April 2016, ada tiga kategori penghargaan  IMWA, yakni kategori bidang kontruksi dan manufacturing, dikategori ini Didik juara 2, selanjutnya kategori 2 bidang pengolahan kayu dan ketiga bidang perkebunan sawit.

 

 

 

 

Exit mobile version