Pemerintah Kabupaten Rembang

Dilatih Sejak Dalam Kandungan

Mitos bahwa sering membaca Alqur’an ketika hamil akan membuat calon jabang bayi kelak dapat mudah mengenal dan menghafal Alqur’an ternyat benar adanya.

KH Sulaiman yang merupakan pemimpin Pondok Pesantren Tahfidzul Quran (PPTQ) Al-Furqon di Dusun Karanganyar, Desa Sedan menjelaskan hal tersebut saat diminta resep atas keberhasilan putri-putrinya mengikuti Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional dibidang Tahfid/hafalan Alqur’an.

Saat ini dua putrinya Zumrotul Luthfiyyah dan Durrotul Muqoffa mengikuti event tahunan MTQ tingkat nasional di Mataram, Nusa Tenggara Barat dibidang tahfidz 10 juz dan Tahfidz 20 Juz putri.

Menurut bapak 12 orang anak itu saat hamil hampir setiap hari sang istri membaca Alqur’an rata-rata sehari lima juz sehingga dalam seminggu bisa khatam bahkan tak jarang dalam sehari khatam.

Selain itu Ia berusaha agar keinginan orang tua jangan sampai didahului dengan keinginan anak.

“Sebelum anak meminta sesuatu kita beri pancingan kalimat-kalimat toyyibah dahulu seperti ayo membaca bismillah, tapi jika anak-anak belum pada mau jangan dikasih dulu,” tuturnya.

Selain putri-putrinya sang istri, Mundasah juga pernah mengikuti MTQ tingkat Nasional di Kendari dan berhasil menjadi juara II cabang tahfiz 20 juz putri pada tahun 2006 di Kendari Sulawesi Tenggara.

Kabupaten Rembang sendiri tahun ini mengirimkan empat kafilah dalam MTQ Nasional.

Keempatnya terdiri dari Durrotul Muqoffa cabang lomba Tahfidz 20 Juz Putri, Zumrotul Luthfiyyah mewakili cabang tahfidz 10 juz putri, Siti Mas’udah mewakili tahfidz 30 juz putri dan naila ainiya yang baru berumur 10 Tahun mewakili cabang lomba tartil Putri

Pejabat Sekretaris Daerah Kabupaten Rembang Ir H. Hari susanto M.Si saat melepas rombongan tersebut mengungkapkan kebanggaanya atas prestasi yang diraih keempat putri tersebut mewakili Jawa Tengah untuk mengikuti event tahunan nasional tersebut.

Pj Sekda berharap keempatnya bersikap baik selama mengikuti lomba karena membawa nama Jawa Tengah dan khususnya Rembang. “Dalam lomba terdapat persaingan. Maka ikutlah persaingan yang jujur sehingga dalam mendapatkan kejuaraan dimudahkan oleh Allah SWT,” pesan Pj Sekda.

Dia juga berpesan untuk menyiapkan fisik dan mental. Selain itu harus selalu menjaga suara agar tidak terganggu. Sekda juga meminta peserta untuk menujukan karakter sebagai warga masyarakat Jawa Tengah, khususnya masyarakat Rembang.

KH Sulaiman yang merupakan pendamping dari Rembang mengatakan untuk mengikuti setiap perlombaan peserta yang didampinginya melakukan gladi bacaan yang dan benar. Selain itu peserta diminta untuk rajin belajar dan taat pada pelatih.

Khusus untuk tahfid setiap hari minimal satu juz murotal dengan target satu jam satu juz murotal. Jika kurang lancar diulang hingga sembilan kali dengan cara membaca sesuai waktu tampil. 

Exit mobile version