Bupati Rembang, H. Abdul Hafidz mendorong supaya sekolah SMA sederajat mulai tahun depan siap melaksanakan ujian nasional online menggunakan jaringan internet, sehingga secara perlahan bisa meninggalkan soal dan lembar jawaban kertas. Hal tersebut diungkapkan Bupati saat memantau Ujian Nasional dibeberapa sekolah di Kabupaten Rembang, Senin, (14/4).
Menurut Bupati dengan ujian online selain praktis, murid-murid menjadi lebih focus dalam mengerjakan soal.
Bupati menjelaskan Pemkab Rembang akan mengevaluasi ujian nasional online. Nantinya perlu dirancang, agar bisa merambah ke sekolah sekolah lain. Kalau tahun ini, baru SMKN I Rembang dan SMK Umar Fatah yang melangsungkan ujian online, paling tidak tahun ajaran berikutnya bertambah menjadi 4 atau 5 sekolah. Selama ada antisipasi gangguan, termasuk komputer cadangan dan mesin genset, ia menganggap layak terus dikembangkan.
Namun demikian Bupati tak berani berjanji untuk memberikan perhatian lebih, misalnya memberikan tambahan komputer ke sekolah, karena hasil ujian kali ini masih harus dievaluasi.
Bupati mengakui, memang ada sisi minus dari ujian nasional CBT. Dia khawatir, peserta ujian menjadi syok dan panik ketika perangkat komputer “ngadat” atau “trouble”. Akan tetapi, dia mengapresiasi persiapan sekolah dengan menyediakan lima komputer cadangan setiap ruangan.
“Namun UN CBT ada minusnya. Kalau komputer ngadat, anak bisa syok dan panik. Tetapi ini sudah bagus, ada lima komputer cadangan,” katanya di SMK Negeri 1 Rembang.
Ketua Panitia Ujian Nasional Tingkat Kabupaten Rembang Mutaqin mengatakan rencananya ujian dengan sistem online tahun depan akan ditambah dibeberapa sekolahan khususnya sekolah kejuruan.
Sementara itu, kepala sekolah SMKN I Rembang, Singgih Daryanto menyatakan ujian nasional online berjalan lancar. Tidak semua siswa langsung mengerjakan soal serentak bersama sama, tapi bergantian dalam tiga gelombang, menyesuaikan perangkat komputer. Namun tidak perlu khawatir ada kebocoran soal, lantaran jenisnya berbeda beda.
Menurutnya berdasarkan pengakuan beberapa siswa mereka mampu memeriksa jawaban hingga tiga kali. Jika biasanya dengan sistem manual ada waktu yang terbuang saat mengisi lembar jawaban namun dengan sistem online menjadi lebih cepat siswa tinggal memilih jawaban tidak perlu menebalkan jawaban.
Sedangkan Kepala SMK Umar Fatah Nurrohman mengatakan ujian UN online bukan hal baru disekolahnya sebab selama ini siswa SMK Umar fatah sudah menggunakan sistem online saat ujian maupun ulangan harian sekolah.
Selain Bupati Pantauan ujian nasional juga dilaksanakan dibeberapa wilayah oleh Pejabat Pemkab, seperti Sekda Rembang H. Hamzah Fatoni bersama Ketua Pengadilan Negeri Rembang Bambang Sucipto dan Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Rembang Henry Purwoko di Dampingi Ketua Panitia Ujian Nasional Mutaqin mengunjungi UN di SMK Umar Fatah Rembang serta SMA Negeri 1 dan MA Negeri Lasem. SMK Umar Fatah juga menggelar UN berbasis komputer.
Jumlah peserta ujian nasional SMA sederajat dan kejar paket C sebanyak 6.731 orang. Hari pertama, tercatat 4 peserta absen. Rinciannya, dua anak sakit, sedangkan dua lainnya keluar.
Nantinya, siswa SMA/MA/SMK dinyatakan lulus, setelah sekolah menggabungkan nilai ujian sekolah dengan nilai rata rata rapor semester 3, 4 dan semester 5.
Bobotnya, untuk ujian sekolah antara 30 – 50 %, sedangkan nilai rata rata rapor 50 – 70 %, sehingga nilai rapor lebih menentukan.