Ribuan Syekher Mania mengikuti “Sarang Bershalawat” di lapangan Jladri sebelah selatan Pasar Sendangmulyo Sarang, Minggu (26/10/ 2014). Acara yang digelar untuk memperingati Tahun Baru Hijriyah 1436 H ini menghadirkan dua ulama besar, yakni Habib Syekh Bin Abdul Qodir Assegaf dari Solo dan ulama Sarang KH Maemoen Zubair.
Dalam acara tersebut juga hadir Plt. Bupati Rembang, H. Abdul Hafidz, Sekda Rembang, H, Hamzah Fatoni, SH, Mkn, Ketua DPRD Rembang, Majid Kamil, Dandim Kodim 0720 Rembang, Letkol Inf Wawan Indaryanto , SPd dan Kapolres Rembang, Mohammad Kurniawan.
Sejak dimulai sekira pukul 10.30 WIB hingga 12.30 WIB ribuan Syekher Mania dari berbagai kota dan masyarakat sekitar terlihat sangat antusias. Meskipun dibawah terik sinar matahari semua ikut bershalawat bersama dengan Habib Syekh Bin Abdul Qodir Assegaf.
Petugas dari Banser dan Khodim Syekher Mania dibuat kesulitan karena banyak Syekher Mania yang ingin masuk ke area dekat panggung. Bahkan beberapa kali petugas pemadam kebakaran terlihat menyemprotkan air ke berbagai penjuru dimana penonton berada.
Di akhir acara, KH. Maimun Zubaer memberikan sedikit sambutan yang isinya sebuah harapan kepada bangsa Indonesia agar di bawah kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden yang baru, Jokowi dan Jusuf Kalla bisa menjadi lebih baik.
Ulama yang yang akrab disapa Mbah Mun itu juga mengajak seluruh umat Islam di Indonesia agar ikut menjaga dan mendukung kondusifitas negara.
Ia mengibaratkan Islam seperti buah kurma, yang pohonnya kokoh dan akarnya kuat tertancap di bumi.
“Kalimah Islam itu ibarat pohon kurma, yang kuat dan tidak akan tumbang. Akarnya kuat tertancap di bumi dan cabangnya ada di langit. Buah kurma juga pemberi buah-buah tanpa memandang musim, baik itu musim kemarau maupun musim hujan.”ujarnya
Untuk itu Mbah Mun menghimbau kepada ribuan masyarakat yang hadir dalam “Sarang Bershalawat” agar menjaga kerukunan antar umat beragama dan bisa menghargai semua agama.
“Kita jangan bercekcok dengan agama. Agama Islam adalah agama yang sebagian besar yang dipeluk oleh rakyat Indonesia. Dan harus bisa berpegang pada Sila Pertama Pancasila yakni Ketuhanan Yang Maha Esa.”tandasnya