Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginginkan Lasem menjadi salah satu tempat destinasi wisata di Jawa Tengah. Hal tersebut diungkapkannya saat menghadiri acara perayaan Imlek 2567 di Klenteng Poo An Bio Desa Karangturi, Kecamatan Lasem, Rembang, Minggu (7/2) malam.
Kepada Bupati dan Wakil Bupati yang terpilih Ganjar juga berpesan seusai dilantik juga diminta segera mendatangkan pakar agar impian Lasem bisa terwujud. Desain kawasan Lasem harus ditata dengan baik, sehingga semua unsur yang ada seperti pesantren, pecinan, Arab maupun pengunjung bisa nyaman.
“Kepada Bapak Bupati dan Wakil Bupati yang akan dilantik, segera undang pakar untuk mendesain ini, bagaimana penataan kawasan Lasem. Agar mereka yang pesantren, pecinan, Arab maupun yang nge pop atau mereka yang datang dan pergi di Lasem bisa nyaman.”ujarnya
Menurut Ganjar, kunci pertama terwujudnya suasana nyaman adalah kebersihan. Dan kepada masyarakat Lasem, Gubernur mengajak minimal seminggu sekali bisa bergotong royong untuk membersihkan lingkungan.
Selanjutnya seluruh produk unggulan harus dioptimalkan untuk mendukung suksesi destinasi pariwisata. Pemerintah akan mendukung untuk infrastruktur dan masyarakat menjaga kebersihan lingkungan.
“Berbagai potensi wisata mulai kuliner, kerajinan seperti batik dan sejarahnya harus dioptimalkan. Pemerintah nanti juga akan membantu untuk infrastrukturnya dan tugas bapak dan ibu mulai minggu depan adalah menjaga kebersihan, seminggu sekali warga Lasem bisa gotong royong bersih-bersih lingkungan.”tuturnya
Bahkan mantan anggota DPR RI itu meminta jika bersih bersih Lasem bisa terlaksana tidak lupa untuk memotret dan meng upload nya di Twitter dan di cc ke twiter Ganjarpranowo. Tujuannya agar dunia tahu bahwa ada gerakan masyarakat untuk mewujudkan Lasem sebagai kota Heritage.
Yang juga harus diperhatikan yaitu terkait harga- harga souvenir atau produk khas tidak ngepruk, harus dijual dengan harga yang sepantasnya. Event yang mendukung pariwisata seperti festival Lasem atau Laseman juga perlu, dan bisa saja dimasukkan ke dalam agenda wisata Jawa Tengah.
Sementara itu Pj Bupati Rembang, Suko Mardiono memberikan apresiasi kepada warga Tionghoa yang ada di Lasem, karena dalam sejarah ikut berjuang melawan penjajah. Perayaan Imlek di sini juga mengekspresikan bagaimana kerukunan antar etnis dan agama terjalin dengan baik
“Saya mengapresiasi dan memberikan penghormatan kepada warga Tionghoa yang turut menjadi pemersatu dari keberagaman etnis dan budaya yang ada di kabupaten ini.” Kata Pj Bupati
Dalam perayaan Imlek di Lasem, berbagai pertunjukan dihadirkan untuk menghibur masyarakat. Mulai dari pertunjukkan Barongsai, pertunjukan lintas etnik itu menghadirkan cerita kepahlawanan seorang pribumi bernama Raden Panji Margono dan dua orang etnik tionghoa bernama Oei Ing Kiat dan Tan Kee Wie saat melawan VOC pada tahun 1740-an hingga pesta kembang api.
Perayaan tahun Monyet Api di Lasem semakin lengkap setelah tokoh masyarakat, tokoh lintas agama, para pejabat kabupaten Rembang juga berkesempatan hadir. Pj Bupati Rembang Suko Mardiono, Kapolres Rembang AKBP Winarto, Dandim Kodim 0720 Rembang, Letkol Inf Darmawan Setiady, anggota DPR RI Imam Soeroso dan Bupati terpilih Abdul Hafidz dan Wakil Bupati terpilih Bayu Andriyanto juga terlihat hadir secara pribadi.