Pemerintah Kabupaten Rembang

Hari Pertama UNAS, Siswa Mengaku Lebih Pilih UNBK

Sebagian siswa mengaku lebih mudah ujian nasional dengan berbasis komputer dari pada menggunakan kertas. Hal itu terungkap saat pantauan yang dilakukan Bupati Rembang, H. Abdul Hafidz bersama Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang, Drs.Noor Effendy, M.Pd di beberapa sekolah saat hari pertama Ujian Nasional digelar, Senin (4/4).

Endang Rusmiati, siswa kelas XII jurusan keperawatan SMK Avicena saat diajak berbincang dengan Bupati seusai menyelesaikan ujian Bahasa Indonesia mengaku tidak ada kendala dalam pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Dari 50 soal, dirinya mengklaim hampir 100 % bisa menjawab.

“Dengan berbasis komputer tinggal ngeklik, menggunakan komputer bisa lebih cepat dan bisa lebih konsentrasi.”ujarnya kepada Bupati

Hal senada juga diungkapkan salah satu siswa SMK NU Lasem, Yeni Setiani, dengan UNBK menurutnya lebih praktis dan tidak ribet menggunakan kertas dan pensil. Sebelumnya mereka sudah tiga kali latihan menggunakan komputer.

Kepala Sekolah SMK NU Lasem, Arif Dimyati, S.Ag mengatakan sekolahnya baru pertama kali menggelar UNBK. pihaknya menyediakan tiga lab yang digunakan 170 siswa kelas XII dengan pelaksanaan dibagi dua ship.

Saat Bupati memantau pelaksanaan UNBK di SMK NU Lasem, tidak ada gangguan yang dialami siswa, terlebih saat ujian sekolah, SMK NU Lasem sudah menggunakan komputer. Sekolah juga sudah menyiapkan dua unit genset untuk antisipasi jika sewaktu-waktu listrik padam.

“Walaupun ada genset kami berharap listrik tidak mati, kalau listrik mati komputer mati dulu sebelum hidup kembali lagi dengan genset, takutnya mental siswa drop.”tuturnya

Sementara itu Bupati Rembang, Abdul Hafidz menuturkan pelaksanaan UNBK memberikan efek positif bagi siswa, baik dari segi konsentrasi siswa maupun dari segi kejujuran. Meskipun demikian Ia tidak mempunyai target khusus terkait penerapan UNBK di sekolah-sekolah yang ada di Rembang.

“Kami tidak ada target, tetapi keinginan kami dari tahun ke tahun bisa meningkat jumlahnya. Jika dipaksakan justru ada dampak negatifnya, biar mengalir saja sesuai kemampuan sekolah masing-masing.”pungkasnya

Tahun ajaran 2015/2016 ini ada delapan sekolah yang menerapkan UNBK. SMK Umar Fattah dan SMKN 1 Rembang yang sudah terlebih dulu menerapkan UNBK tahun ajaran 2014/2015, sedangkan enam sekolah yang mulai menggelar UNBK tahun 2015/2016 ini yaitu SMK NU Lasem, SMK Avicena, SMK Muhammadiyah Rembang, SMKN 1 Sale,SMK Annuroniyah Kemadu dan SMAN 1 Rembang.

Exit mobile version