Jembatan yang menghubungkan antara desa Trembes dengan desa Dowan Kecamatan Gunem ambrol,Minggu (28/2) malam sekira pukul 23.00 WIB. Jembatan berukuran 6 x 8 meter tersebut, mengalami kerusakan sejak tahun 2015 lalu dan sempat disangga dengan batang kelapa atau glugu untuk mempertahankan jembatan tersebut sementara.
Namun karena bagian pondasi semakin tergerus air ditambah kerapnya kendaraan bermuatan berat melintas, jembatanpun ambrol.
Senin (29/2) pihak kecamatan Gunem, Komisi C DPRD Rembang dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) turun ke lokasi kejadian.
Untuk respon cepat atas putusnya jembatan tersebut, Badan Penanggulan Bencana daerah (BPBD) Kabupaten Rembang bersama warga bergotong royong untuk membuat jembatan darurat. Jembatan darurat dibuat dari anyaman bambu dan batang pohon kelapa.
“Kami bersama warga bersama-sama membuat jembatan darurat. Dan pukul 18.00 WIB jembatan sudah selesai setidaknya bisa dilewati kendaraan roda 2 dan transportasi tidak terputus sehingga aktifitas ekonomi tetap lancar.”ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang, Suharso
Sedangkan untuk dana perbaikan jembatan Trembes sebenarnya sudah dianggarkan oleh Dinas Pekerjaan Umum.
Camat Gunem, Teguh Gunawarman menuturkan pihaknya kali pertama berkoordinasi dengan aparat kepolisian, guna memasang rambu rambu peringatan, bahwa jembatan di sebelah selatan desa Trembes tidak bisa dilalui mobil maupun truk.
“Setidaknya, rambu terpasang di dekat Pegadaian Pamotan, wilayah desa Gambiran dan desa Dowan Kec. Gunem. Tujuannya, pemakai jalan dari arah utara dan selatan bisa langsung mencari jalur alternatif. “ujarnya
Salah satu perangkat desa Trembes Kec. Gunem, Tri Purwanto berharap ada jembatan darurat, sambil menunggu selesainya perombakan jembatan. Menurut Tri, jembatan darurat tepat diletakkan di sebelah timur jembatan yang ambrol.