Pasca terjadinya aksi teror di kawasan Sarinah Jakarta kemarin, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) mengunjungi KH. Maemoen Zubaer sebagai salah satu Tokoh Agama yang berpengaruh di Pondok Al-Anwar Sarang, Jum’at (15/1). Rombongan yang terdirii Pj Bupati Rembang, Suko Mardiono, Kapolres Rembang, AKBP Winarto, Dandim Kodim 0720 Rembang, Letkol Inf Darmawan Setiady, dan Plt Sekda Hari Susanto berlangsung kurang lebih dua jam.
KH. Maimoen Zubair sangat prihatin atas aksi teror yang terjadi di kawasan Sarinah Jakarta yang terjadi kemarin. Ia meminta kepada pihak berwenang untuk mengusut secara tuntas jaringan pelaku pengeboman tersebut.
Mbah Moen yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Syariat PPP itu aksi pengeboman yang berakibat menghilangkan nyawa seseorang itu tidak bisa dibenarkan. Apapun alasannya, apalagi mengatasnamakan agama.
“Kalau seumpama dari kita (pelakunya), Naudzu Billah dan jangan sampai, harus kita insafkan dan menyadarkan bangsa Indonesia itu yang lebih utama. Kita ini berbeda tapi sama, sama tapi berbeda.”tuturnya
Menurutnya Agama memang berbeda-beda dan sepatutnya berjalan masing-masing. Namun pada dasarnya semua agama memiliki satu perbedaan yakni dalam menyembah kepada Tuhan.
“Semua agama yang baik memiliki lima prinsip ajaran yakni satu agama itu harus menjaga akal, dua jiwa, tiga keturunan, empat hak milik, lima manusia itu harus ada kesamaan, artinya manusia tidak boleh menghina sesama manusia. Dan lima prinsip itu diajarkan di agama Islam. ”jelasnya
Aksi pengeboman yang merenggut nyawa seseorang menyalahi koridor lima ajaran tersebut. Padahal manusia harus dihormati jiwa, akal,keturunan, hak milik dan menghormati sesama umat manusia. Aksi ini justru menciderai ajaran Islam.
Sementara ituKapolres Rembang, AKBP Winarto mengatakan kedatangan Forkopimda ke kediaman Mbah Mun memang untuk meminta petunjuk bagaimana memerangi dan mengantisipasi aksi teror dan potensi faham radikal. Himbauan kepada masyarakat dari Mbah Mun juga dirasa perlu sebagai tokoh agama yang berpengaruh untuk masyarakat Rembang terkit adanya kejadian teror di Jakarta.