Pemerintah Kabupaten Rembang

Lansia Tangguh dari Kedungsingkil

Diusia yang sudah lebih dari setengah abad, Endang Hartiningsih (59 tahun) warga RT 4 RW 6 Dukuh Kedungsingkil Desa Sumberjo Kecamatan Rembang masih memiliki ambisi untuk membuktikan kebugarannya yakni dengan bersepeda dari Rembang menuju Nusa Tenggara Timur.

            Ditemui usai berpamitan dengan beberapa pejabat Rembang jum’at (27/5), Endang mengaku akan berangkat bersepeda dari Rembang mulai senin (30/5) menuju Surabaya, Bali, Lombok Sumbawa, Flores, Kupang dan NTT. Endang memperkirakan butuh waktu 1,5 bulan untuk bersepeda menuju tempat-tempat tersebut.

            Ibu dengan empat anak, 11 cucu dan 1 orang cicit itu, memulai kebiasaan bersepeda sejak sekeolah menengah pertama (SMP) dengan rute Rembang – Semarang. Jarak paling jauh yang ditempuhnya saat itu adalah Rembang – Magelang.

            Saat menjalani Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Endang terbiasa menempuh perjalanan Rembang – Jogjakarta dengan menggunakan sepeda onta (kumbang).

            Setelah menikah dengan Suminto kebiasaan bersepeda jarak jauh sempat meredup meskipun tidak total, apalagi ditambah kesibukannya saat itu yang memberikan les privat untuk anak-anak SD.

            Namun pada tahun 2013 keinginan bersepeda menempuh jarak jauh muncul lagi. Hal tersebut diawali keinginan bertemu dengan sang idola yakni Gilang Ramadhan dan (alm) Olga Syahputra. Perjalanan selama enam hari dari Rembang-Jakarta ditempuhnya dan hal itu tidak sia-sia. Sang idola berhasil ditemuinya dan ia diajak tampil bareng disebuah acara hiburan stasiun televisi nasional bersama Olga Syahputra.

            Pada tahun 2014 Endang melanjutkan aktivitas bersepedanya dengan keliling 14 Kecamatan. Dan tahun 2015, Endang menempuh perjalanan Rembang – Bali selama 14 hari. Ditahun tersebut suami yang dicintanya berpulang ke rahmatullah.

            Tahun ini dalam rangka peringatan hari Lansia, Endang bertekad untuk menempuh perjalanan yang spektakuler mengingat usianya yang hampir mendekati 60 tahun. Terkait biaya ia mengaku sejak dulu berkomitmen untuk menggunakan biaya pribadi.

            “Sering diberi amplop baik dari pejabat maupun donatur, tapi karena sudah komitmen, amplop tersebut kami kembalikan,” ujarnya.

            Hampir tidak ada kendala selama ia bersepeda menempuh perjalanan jauh hal itu dikarenakan ia mampu memperbaiki sendiri setiap ada kerusakan di sepedanya bahkan untuk menambal ban ia cukup menggunakan dua buah sendok sebagai alat bantu untuk membongkar ban.

            Karena kebiasannya bersepedanyanya itu ia sering diminta untuk menghubungi pabrikan sepeda untuk sponsor namun hal tersebut ditolaknya.

            Endang menambahkan selama bersepeda ia ikut mempromosikan wisata di Kabupaten Rembang. Selain itu setiap masuk ke SMA-SMA saat bersepeda, ia sering diminta untuk memberikan arti penting SIM bagi para pelajar. 

Exit mobile version