Gelaran Lasem Batik Carnival kali kedua sebagai puncak acara Lasem Festival 2014 tahun ini digelar dengan konsep yang berbeda. Dari segi fisik, berdiri panggung kehormatan di tengah-tengah rute karnaval antara garis start perumahan Madina Asri desa Jolotundo dan depan Masjid Jami’ Lasem. Di depan panggung kehormatan juga digelar karpet merah sepanjang 100 meter sebagai Cat Walk.
“Karpet merah ini digunakan sebagai patokan untuk posisi dimana peserta dinilai oleh juri. Ini yang berbeda dari penyelenggaraan tahun lalu.”ujar salah satu panitia, Nur Rohman disela-sela kegiatan, Minggu (12/10/2014) sore.
Empat sekolah yang berpartisipasi berlomba untuk menampilkan berbagai kostum fantasi yang terbuat dari bambu dan kain batik Tulis Lasem yang dikenakan oleh para siswanya masing-masing. Empat sekolah tersebut adalah SMK Umar Fatah, SMPN 1 Lasem, SMAN 1 Lasem dan SMK Avicena Lasem.
“Ada sekitar 400 peserta terdiri dari 100 kostum fantasi utama dan 300 figuran. Keterpaduan, keserasian kostum akan menjadi saah satu unsur penilaian. Tak hanya itu para peserta harus menampilkan gerak, ekspresi di atas cat walk dari karpet merah yang disediakan untuk memikat hati para juri.”imbuhnya
Nur Rohman juga mengungkapkan hal yang juga menarik adalah interaksi yang dibangun antara pelajar dengan pengrajin batik. Dalam pembuatan kostum, mereka harus berinteraksi secara langsung dengan pengrajin dan penjahit untuk mendapatkan dukungan untuk pembuatan kostum berupa kain perca maupun kain batik Lasem utuh.
Selama karnaval dimulai dari jam 2 siang hingga jam 5 sore ribuan warga dari berbagai daerah hingga tujuh Mahasiswa asal Belanda tak beranjak dari posisi mereka. Mereka terlihat sibuk dengan Handphone dan Kamera mereka untuk mengabadikan kegiatan ini.
Demi mendapatkan gambar yang bagus, warga yang memadati rute karnaval sepanjang kurang lebih satu kilometer ini berebut posisi untuk memotret. Bahkan panitia yang bertugas untuk mengamankan rute karnaval harus bersusah payah untuk mensterilkan jalan para peserta yang mengenakan kostum fantasi dengan ukuran besar.
Sementara itu Plt. Bupati Rembang, H. Abdul Hafidz seusai acara mengatakan bahwa ia mewakili Pemerintah Kabupaten Rembang sangat mengapresiasi kegiatan yang bertujuan untuk mengangkat pamor Batik Lasem ini. Terlebih kepada semua komponen yang terlibat dalam terselenggaranya acara ini, baik panitia maupun awak media.
Abdul Hafidz pun mengaku sangat interest untuk menindaklanjuti acara ini agar ke depan bisa dikemas lebih menarik dan berbeda dari tahun 2014 dan 2013. Diharapkan Lasem Batik Carnival bisa go Nasional bahkan Internasional dimasa mendatang.
“Kami sangat interest sekali dengan kegiatan . Tidak hanya sekedar karnaval dan pameran tetapi, bagaimana kita bisa memasarkan dan meningkatkan kualitasnya, sehingga bisa bersaing dengan acara serupa yang ada di daerah lain.”tandasnya.