Kecamatan Lasem tahun 2017 ditunjuk Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengikuti ajang World Travel And Tourism Council (WTTC). Rencananya ajang pariwisata tersebut digelar di Bangkok Thailand sekitar bulan Maret tahun depan.
Hal itu diungkapkan Kepala Desa Dasun, Sujarwo saat kegiatan dialog Bupati Rembang bersama masyarakat kecamatan Lasem di pendopo kecamatan setempat, Selasa (8/11/2016). Harapannya Pemkab bisa mendukung untuk mempersiapkan diri di ajang Internasional tersebut.
Beberapa hal yang menjadi usulannya yakni ada semacam Landmark di sekitar depan Masjid Jami’ yang menunjukkan bahwa Lasem merupakan Kota Tua, kota besar dan Kota Wisata. Selanjutnya yang harus disikapi adalah hal kebersihan kota, pembuangan sampah termasuk kebersihan sungai Babagan.
“Di Lasem banyak sekali situs dan Mohon Pemkab serius dalam penanganannya. Kalau sudah tertata mohon ada satu landmark yang menginformasikan bahwa Lasem kota tua, Kota besar dan kota wisata. Yang kedua soal sampah di sungai Babagan, padahal kami sedang menata desa sebagai tujuan wisata, kami mohon ada sosialisasi bahayanya pembuangan sampah di sungai,”ujarnya.
Menanggapi hal itu, Bupati Rembang, H. Abdul Hafidz mengatakan Pemerintah Kabupaten Rembang sudah berkomitmen untuk mengembangkan sektor pariwisata. Tahun 2017 mendatang Pemkab mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 4 milyar untuk penataan kawasan Alas Samudra Wela yakni desa Pasar Banggi, Tritunggal, Punjuharjo kecamatan Rembang, Gedong Mulyo, Tasiksono dan Dasun Lasem. Selain Alas Samudra Wela tahun depan Pemkab juga mulai menggarap potensi wisata yang ada di Goa dan Sendangcoyo.
Bupati berpesan kepada pihak desa agar tidak khawatir ketika Pemerintah daerah ikut membantu mengembangkan potensi wisata yang ada di desa. Pengembangan pariwisata membutuhkan SDM dan manajemen yang bagus, soal keuntungan akan dibagi dengan desa, yang terpenting pariwisata bisa mensejahterakan masyarakat setempat.
Terkait Lasem sebagai kota wisata dan maju dilomba pariwisata, Bupati ingin ada koordinasi antara Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dinbudparpora) dengan perwakilan Lasem dalam hal ini Camat ataupun Kepala Desa.
“Saya ingin ada kerjasama atau koordinasi antara Dinas Pariwisata dengan Camat atau dari Kepala Desa yang tepat itu yang bagaimana Lasem ini untuk menjadi pintu masuknya pariwisata, Untuk biaya Pemkab akan menyediakan”ujarnya.
Untuk sungai Babagan Pemkab sudah membiayai normalisasi sungai sebesar Rp. 800 juta. Selain itu pencegahan untuk pembuangan sampah ke sungai akan ditempuh agar masyarakat sadar tidak membuang sampah sembarangan akan dilaksanakan tahun 2017.
Sementara itu, Sekretaris Dinbudparpora, Suryawan menambahkan tahun ini pihaknya sudah membuat masterplan mulai dari desa Caruban, Karangturi sampai Binangun. Pembahasan tata ruang sungai Babagan juga dilakukan hari Selasa ini, termasuk bantuan keuangan untuk desa Goa hari ini dilaksanakan peninjauan ke Lapangan seperti situs makam Bupati Lasem.
Di ujung timur jalur pantura, Dinbudparpora tengah menyelesaikan pembangunan rest area di pantai Binangun dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp. 2,5 milyar. Rest area tersebut dimaksudkan untuk menambah daya tarik wisata di pantai tersebut, karena dilengkapi dengan tempat penjualan produk khas, Mushola dan MCK.