Pemkab Rembang menggandeng Universitas Diponegoro (UNDIP) berencana membuat buku tetang warisan budaya dan sejarah Lasem. Buu tersebut sebagai upaya pelestarian situs cagar budaya yang ada di Kabupaten Rembang.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Rembang, Karsono menjelaskan, buku tersebut nantinya berisi tentang berbagai warisan budaya dan benda-benda bersejarah yang ada di kabupaten Rembang, khususnya yang ada di kecamatan Lasem.
“Selain itu untuk mendukung Lasem menjadi kota pusaka, dan mengembangkan pelestarian sejarah kebudayaan,” imbuhnya
Pada seminar tersebut, ahli sejarah Prof. Dr Singgih Tri Sulistiono, mepaparkan, Kota Lasem pernah mengalami berbagai bentuk peradaban, mulai zaman purbakala, masa Hindu-Budha, Jawa, Islam, hingga masuknya budaya China. Berbagai situs berupa bangunan peninggalan kuno di Lasem, masih terpelihara dengan baik. Karena itu, Lasem sangat layak diusulkan menjadi salah satu warisan dunia atau World Heritage.
Guru Besar dari Undip ini menyebutkan, jika disandingkan dengan Kota Malaka di Negeri Jiran, Lasem memiliki lebih banyak keunggulan dari sisi sejarahnya. Sebab diketahui, Malaka yang dahulu hanyalah perkampungan kecil para nelayan, setelah ditetapkan Unesco kini dipadati wisatawan asing maupun domestik.
“Sekarang perkembangannya di sana luar biasa, padahal jika dibandingkan dengan Malaka, Lasem merupakan kota yang cukup lengkap, mewakili setiap tahap perkembangan zaman yang mencerminkan terjadinya kontak lintas budaya,” jelasnya.
Rencananya buku tentang sejarah Lasem ini akan diselesaikan dalam waktu 30 hari. Dalam penyusunan buku tersebut Pemab juga melibatkan penggiat sejarah dan kepala Desa yang wilayahnya ditemukan Benda Cagar Budaya seperti, Punjulharjo dan Babagan.