Pemerintah Kabupaten Rembang

Lounching Gema Kartini Dengan Pameran Lukisan Femalektika

Sebanyak 60 karya seni rupa hasil karya seniman Rembang dan luar kota dipamerkan di acara pembukaan Gema Kartini 2016 di Pendopo Museum RA Kartini. Pameran yang bertemakan Femalektika ingin menggambarkan RA Kartini yang  seorang pejuang emansipasi wanita.

Pameran yang digelar mulai 14 hingga 18 April itu dibuka secara resmi oleh Bupati rembang,H.Abdul Hafidz. Sementara penanda dibukanya area pameran untuk pengunjung adalah pemotongan pita oleh Wakil Bupati Rembang Bayu Andriyanto.

Bupati Rembang dalam kesempatan itu mengajak masyarakat dan pemerintah agar menggelorakan semangat kartini dalam mewujudkan Kabupaten Rembang madani. Kisah perjuangan Kartini merupakan bagian dari sejarah bangsa.

Perjuangan yang dilakukan ra kartini, seorang wanita saat itu memang terlihat tidak mungkin bisa tercapai. tapi, istri dari Raden Adipati Joyodiningrat itu mampu mendobrak belenggu terhadap kaum perempuan terhadap pendidikan.

Saat berkeliling melihat lukisan-lukisan yang dipamerkan, Bupati dan Wakil Bupati beberapa kali menanyakan makna dari lukisan kepada seniman yang membuat. Selain itu kedua pemimpin Rembang tersebut juga menanyakan harga beberapa lukisan yang ditaksir.

“Lukisan yang dipamerkan sangat menarik semua. Ternyata saya tanyakan tidak hanya menulis tapi ada makna terkandung disana yang mencerminkan sejarah Kartini.”tuturnya

Sementara itu Pj Sekda Rembang Hari Susanto mengungkapkan, acara pameran seni lukis ini merupakan rangkaian Gema Kartini dalam rangka peringatan hari Kartini ke 137. Rangkaian Gema Kartini sendiri digelar sejak 10 hingga 24 april nanti.

”Kegiatan ini merupakan salah satu upaya meningkatkan pariwisata kabupaten Rembang. Gema Kartini ini juga merupakan daya tarik wisata kabupaten Rembang,” terang Sekda yang juga sebagai Ketua Panitia Hari Kartini tahun ini.

Ahmad Sahidin pelukis asal Lasem menampilkan lukisan bergambar seorang wanita dengan lilin dan terdapat wajah RA Kartini di cahaya lilinnya. Lukisan berjudul “Perjuangan Yang Sama” itu memiliki arti bahwa perempuan di saat ini memiliki kesempatan untuk berjuang seperti RA Kartini.

“Menampilkan lukisan berjudul perjuangan yang sama, artinya wanita sekarang ini masih diberi kesempatan untuk menjaga ajaran RA Kartini. Kalau dalam benak kita jika berbicara RA Kartini maka kita pasti ingat habis gelap terbitlah terang. Dan jangan sampai menyalahartikan ajaran dari RA Kartini.”jelasnya (Mifta)

Exit mobile version