Sebanyak 153 mahasiswa Universitas Internasional Semen Indnesia (UISI) mulai hari ini, Rabu (20/1) hingga 10 Februari 2016 mengabdikan diri di kabupaten Rembang. Mereka akan terbagi menjadi 30 kelompok dan akan tersebar di 14 desa di kecamatan Gunem dan 16 desa di kecamatan Bulu.
Rektor Universitas International Semen Indonesia (UISI), Prof. Dr-Ing. Herman Sasongko menjelaskan ratusan mahasiswa KKN UISI diberi misi untuk mencari informasi sebanyak mungkin tentang potensi daerah dan masyarakat, termasuk kelemahannya. Yang selanjutnya, informasi tersebut akan ditindaklanjuti oleh CSR Semen Indonesia,” jelasnya.
Herman menegaskan KKN angkatan ke III UISI, tidak menyasar pembangunan fisik tetapi membuka wacana berfikir masyarakat yang disebutnya sebagai spirit dari UISI sendiri.
“Tahap pertama, membuka jendela etalase hidup yang maju bagi masyarakat. Bagaimana mencari informasi bisnis dan memajukan kehidupannya. Kedua, menginformasikan potensi diri, ada usaha perkayuan,” tandasnya.
Sementara terkait pemilihan lokasi di Renbang, Herman menyatakan adanya pembangunan pabrik PT. Semen Indonesia menjadi alasan kuat pemilihan tempat di Rembang.
Sementara itu Pj Bupati Rembang, Suko Mardiono dalam sambutannya yang dibacakan Pj Sekda Rembang, Hari Susanto mengatakan KKN merupakan bukan hanya semata-mata untuk menyelesaikan kewajiban tuntutan kurikulum tetapi suatu proses transfer pengetahuan kepada masyarakat sehingga dapat memberikan manfaat kepada masyarakat dan berhasil guna.
Mahasiswa berkesempatan melakukan pembelajaran dan pemberdayaan kepada masyarakat melalui program yang telah disiapkan sesuai dengan dinamika, karakteristik dan perkembangan masyarakat setempat. Menggali potensi yang ada untuk dapat dikembangkan demi kesejahteraan masyarakat.
“Selanjutnya perlu saya tekankan bahwa, saudara akan berkecimpung dan berhadapan langsung dengan masyarakat, hendaknya saudara-saudara dapat menggunakan metode komunikasi yang tepat dan santun, sesuai dengan adat-istiadat masyarakat setempat.”imbuhnya
Dalam pelaksanaan KKN ini mahasiswa UISI diminta tidak keluar dari koridor aturan yang telah ditetapkan oleh pihak Universitas. Koordinasi dengan Muspika Kecamatan dan pihak desa juga ditekankan Pj Bupati selama KKN.