Pemerintah Kabupaten Rembang

Masjid Agung & Komplek Makam Adipati I Rembang ( Pangeran Sedolaut )

Masjid Agung kota Rembang berada di kawasan yang menyatu dengan rumah dinas Bupati (sekarang Museum RA Kartini), alon-alon kota Rembang, dan terminal kota Rembang; yang sangat cocok untuk transit (Ishoma), karena berada di pusat kota di jalur pantura. Masjid ini merupakan cabar budaya termasuk kompleks makam yang berada di belakang masjid. Bangunan cagar budaya ini dibangun tahun 1814 M oleh Adipati Condrodiningrat (telah mengalami 6 kali pemugaran), tetapi bangunan induk masih dijaga keasliannya. Di belakang masjid ini terdapat makam para Adipati Rembang diantaranya makam Adipati Sedolaut (tahun 1886). Sebagaimana prototipe masjid kuno di Indonesia, kawasan masjid juga selalu menjadi kompleks pemakaman. Di belakang masjid (sebelah barat) terdapat bangunan cungkup model arsitektur Eropa yang cukup megah, dengan ketinggian batur sekitar 1 (satu) m, bangunan cungkup ini berbentuk segi delapan yang berpusat pada lima buah makam yang ada di dalamnya.
             
Masjid Agung, Makam Pangeran Sedolaut beserta isteri (berada di belakang Majid Agung)
Kompleks makam ini terkenal dengan sebutan makam Pangeran Sedolaut (Pangeran Sekarlaut), meskipun di dalamnya terdapat lima buah makam yang secara berjajar dari barat ke timur dan makam-makam tersebut adalah:
Makam Adipati Condrodiningrat dengan jirat dari semen & nisan berbentuk kurawal dari batu putih (1289 H);
Makam istri Adipati Condrodiningrat dengan jirat & nisan yang hampir sama makam suaminya (1291 H);
Makam R. Tumenggung Pratiktoningrat/ Kanjeng P. Sedolaut dengan jirat  dari susunan bata & nisan dari semen (tahun 1757 atau 1831 M);
Makam istri Kanjeng P.Sedolaut dengan jirat & nisan hampir sama dengan suaminya (tetapi tidak tertulis tahunnya);
Makam istri Patih Pati, yaitu Raden Ayu Sasmoyo dengan jirat  dan nisan hampir sama dengan istri P. Sedolaut; yang juga tidak tertulis tahun.
Perlu ada pemeliharaan/perawatan terhadap lokasi dan bangunan masjid maupun makam sebagai benda cagar budaya yang harus dilestarikan.

Exit mobile version