Pemerintah Kabupaten Rembang

Meriahkan Hari Kemerdekaan, Gelar Lomba Permainan Tradisional

Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:”Table Normal”; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:””; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:”Calibri”,”sans-serif”; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:”Times New Roman”; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:”Times New Roman”; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}

Untuk memeriahkan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-71, Pemerintah Kabupaten Rembang, melalui Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Olahraga (Dinbudparpora) menggelar lomba permainan tradisional di alun-alun, Kamis (11/9). Lomba yang diikuti oleh seluruh SKPD dan beberapa Instansi lainnya melombakan tiga kategori, yakni egrang putra dan putri, terompah panjang atau teklek panjang putra dan putri serta gobak sodor.

Sri Wahyuni pegawai Bagian Perekonomian Setda Rembang, mengakui sangat kesulitan untuk bisa berjalan dengan egrang. Selama perlombaan dirinya terjatuh hingga beberapa kali.

Namun semuanya terbayar dengan keceriaan bersama pegawai lainnya di lokasi.“Kalah tidak masalah mas, yang terpenting sudah bisa ikut memeriahkan.”

Diah Ajeng Trenggonowati pegawai asal Badan Ketahanan Pangan (BKP) dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (P4K) Kabupaten Rembang bersama rekan lainnya sangat senang karena berhasil menjadi juara di kategori lomba terompah panjang putri.

Meskipun kakinya berdarah karena lebih memilih tanpa alas kaki, semua itu tak masalah.”Iya mas, kaki kena karet ban terompahnya. Lebih enak tidak pakai sepatu, karena kita bisa lebih ringan melangkah,”ungkapnya.

Sementara itu Plt. Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Rembang, Suyono,SH menjelaskan penyelenggaraan olahraga tradisional  egrang, gapyak, gobak sodor dipilih agar tidak punah dan kembali memasyarakat. Menurutnya olah raga tersebut disamping murah meriah, ada unsur lucu dan mengasyikkan bisa membuat masyarakat senang.

Exit mobile version