Omset Rembang Expo tahun 2015 ditargetkan naik 10 % dari tahun lalu. Tahun lalu terjadi transaksi Rp. 2,4 milyar dan order senilai Rp. 2,1 milyar.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Rembang, Ir. Muntoha, Kamis (21/5/2015) mengungkapkan setiap tahunnya sejak 2005 mulai digelar juga omsetnya terus naik.
“Jumlah stand pun tahun ini kami sediakan sebanyak 316, jauh lebih banyak jika dibanding tahun lalu yang hanya 240 stand. Kami juga menggratiskan 170 stand untuk UMKM lokal.”sebutnya
Penambahan stand tersebut mendapat respon positif dari para pelaku usaha lokal. Stand yang disediakan ludes dan siap ditempati oleh pelaku UMKM. Bahkan ada belasan UMKM yang tak kebagian.
Muntoha menambahkan antusias usaha kecil untuk berpartisipasi di event yang sudah digelar 10 kali ini membuktikan bahwa mereka sadar Rembang Expo adalah ajang yang bagus untuk memasarkan produk. Bahkan pihaknya harus mempersempit luas stand agar lokasi Rembang Expo bisa didirikan lebih banyak stand.
Ia menyebutkan Pemkab Rembang mengucurkan Rp200 juta untuk Rembang Expo 2015. Rp170 juta di antaranya dipakai untuk memfasilitasi 170 stan pengusaha kecil. Sisa yang Rp30 juta dipakai untuk biaya pembukaan dan penutupan Expo
“Rembang Expo tahun ini diserahkan sepenuhnya oleh EO CV Putra Pramudya dari Semarang. Mereka juga berhak mengelola 146 stand dari total jumlah stand dengan harga mulai Rp250 ribu hingga Rp 1 juta,” tuturnya.
Ada dua stan yang dipakai untuk Dishubkominfo sebagai corong Pemkab, lalu dua stan juga untuk Pusat Konsultasi Bisnis UKM. Selain itu juga kaitannya dengan (kerjasama kewilayahan) Ratubangnegoro (Blora, Tuban, Rembang, dan Bojonegoro), ada dua stan untuk Tuban dan satu bagi Bojonegoro.
Para pengunjung Rembang Expo bakal disuguhi berbagai macam produk. Diantaranya meliputi usaha kuliner, furnitur, batik, bordir, konveksi, assesoris, batu akik, barang elektronik dan otomotif.