Pemerintah Kabupaten Rembang

Pembangunan Fisik Museum Bahari Kapal Punjulharjo Dimulai 2016

Pembangunan fisik Museum Bahari Kapal Kuno Punjulharjo rencanaya akan dimulai tahun 2016. Untuk kepastian pada bulan apa masih belum. Selanjutnya di tahun 2017 mulai penataan interior Meseum, dan diharapkan akhir 2017 pembangunan Museum sudah selesai.

Hal tersebut disampaikan oleh Dirjen Kebudayaan Kemdikbud Prof Dr Kacung Marijan MA, Kacung Marijan seusai mengisi acara workshop konservasi kayu cagar budaya bawah air di Hotel Fave Kamis (26/3).

Kacung Marijan menambahkan dalam museum bahari akan disajikan informasi tentang kapal kuno Punjuharjo. Seperti teknologinya seperti apa, kira-kira dalam bentuk real seperti apa, dan konstruksi gambarnya juga.

Saat ini masih dalam proses penghilangan garam di kapal. Karena sudah berabad-abad maka proses tersebut memakan waktu yang cukup lama. Sementara penelitian kayunya diperkirakan akan selesai akhir tahun 2017 juga.ungkapnya

Sejak ditemukan tahun 2008 lalu, Balai Arkheologi dan Balai Pelestarian Cagar Budaya terus melakukan kajian. Dipantau kadar garam seperti apa dan penguatannya.

Ia menjelaskan pada umumnya kayu terkena garam satu hingga dua tahun saja bisa membusuk. Tetapi Kapal Kuno yang ditemukan di desa Punjulharjo diperkirakan sudah berumur 14 abad yang lalu.

Teknologi yang digunakan sudah luarbiasa. Dari sisi pemilihan bahan inilah yang menjadi kajian, sehingga membutuhkan waktu yang lama.lanjutnya

Workshop tersebut salah satunya bertujuan untuk mengajarkan bagaimana melakukan konservasi. Karena bisa jadi temuan-temuan seperti itu ada di daerah yang lain.

Pihaknya bersama Pemkab dan masyarakat akan terus berkoordinasi guna mengembangkan potensi atas keberadaan situs kapal kuno. Dengan adanya museum Bahari tentunya ke depan akan bermanfaat bagi masyarakat sekitar dan Pemkab sebagai destinasi wisata dan untuk pendidikan.

Sementara itu Sekda Rembang, Hamzah Fathoni yang turut mendampingi, menyebutkan sudah disampaikan Dirjen akan menjalin kerjasama MoU sekitar bulan Mei. 

MoU tersebut berisi prinisp dasar kesepekatan, tahapan penganggaran, sehingga diharapkan kebijakan ini terintergrasi pusat dan daerah, tuturnya.

Museum Bahari tersebut nantinya akan menjadi satu paket wisata pantai dengan pantai Karangjahe. Belum lagi keberadaan pantai Caruban dan Hutan Mangrove yang tidak jauh dari desa Punjulharjo, Museum Bahari  berpotensi menjadi entry point destinasi wisata. 

Lanjutnya, pada tahun 2016 mendatang Pemkab juga akan menyelesaikan pembebasan lahan untuk akses jalan menuju lokasi kapal. 

 

Exit mobile version