Pemerintah Kabupaten Rembang

Pemkab Rembang Gelar Aksi Perangi Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak

KBRN, Rembang: Ribuan warga dari berbagai kalangan mengikuti aksi damai stop kekerasan terhadap perempuan dan anak yang diselenggarakan oleh Pemkab Rembang di kawasan Stadion Krida Rembang, Senin (27/10/2014).

Kegiatan yang disertai pula dengan penanda tanganan komitmen bersama untuk menolak aksi kekerasan terhadap perempuan dan anak oleh Plt Bupati Rembang, Abdul Hafidz, Sekda Rembang, Hamzah Fatoni, Kapolres Rembang, AKBP Muhammad Kurniawan, Dandim 0720 Rembang, Letkol (Inf) Wawan Indaryanto.

Dalam sambutannya, Plt Bupati Rembang Abdul Hafidz menegaskan bahwa diselenggarakannya kegiatan aksi damai pada hari ini bertujuan untuk menyikapi kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang akhir-akhir ini marak terjadi di masyarakat. Salah satunya adalah maraknya kasus kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan sekitar.

Hal ini disebabkan oleh semakin berkembang pesatnya teknologi sehingga banyak kalangan remaja yang salah memanfaatkan teknologi informatika yang ada.
Selain itu, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak  di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya, dengan motif yang beragam. 

Berdasarkan data dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) menyebutkan dari 100 perempuan Indonesia 3 diantaranya mengalami kekerasan. Jika dibandingkan dengan jumlah perempuan Indonesia yang melebihi 100 juta jiwa, maka dapat diperkirakan 3 juta perempuan pernah mengalami kekerasan.

“Sedangkan di Rembang sendiri kekerasan terhadap perempuan pada tahun 2011 ada 18 kasus. Dan pada tahun 2012 mencapai 15 kasus, meskipun pada tahun berikutnya jumlahnya menurun menjadi 10 kasus, tapi itu tidak berarti kejadian kekerasan pada perempuan berhenti. Begitu juga pada kekerasan pada anak pada tahun 2011 ada 22 kasus selanjutnya pada tahun 2012 berjumlah 20 kasus dan pada 2013 menurun menjadi 9 kasus,” kata Abdul Hafidz.

Dia mengungkapkan bahwa untuk mengantisipasi hal tersebut maka diperlukan kerjasama dengan pihak terkait khususnya BPMPKB dan lembaga masyarakat serta komponen masyarakat lainnya yang peduli terhadap perempuan dan anak. Mereka diharapkan bisa bersama-sama memberikan penyadaran kepada masyarakat terhadap pentingnya komitmen semua pihak untuk melakukan berbagai upaya serius dalam pencegahan dan penanganan kasus-kasus kekerasan yang terjadi, khususnya terhadap perempuan dan anak.

“Untuk itu, Diperlukan keberanian dan kepedulian masyarakat untuk melaporkan kasus kekerasan yang terjadi kepada pihak yang berwajib, sehingga korban mendapat jaminan dan perlindungan hukum,” katanya.

.Dalam menyikapi hal tersebut, maka secara prefentive upaya yang paling baik dilakukan adalah mencegah secara dini dengan menghilangkan atau menekan faktor-faktor yang mendorong timbulnya permasalahan dalam kekerasan. Dan apabila sudah terjadi bisa dilakukan dengan membantu penyelesaian masalah dengan memberdayakan pihak terkait.

“Yang mutlak diperlukan adalah adanya kemauan, kepedulian dan komitmen seluruh komponen, baik keluarga, sekolah, masyarakat dan pemerintah. Kami juga akan gencar untuk mensosialisasikan hingga ke tingkatan desa”.paparnya

Exit mobile version