Pemerintah Kabupaten Rembang

Pemkab Rembang Peringati Hari Bela Negara

Untuk memperingati Hari Bela Negara yang jatuh pada tanggal 19 Desember , Pemerintah Kabupaten Rembang mengadakan upacara di Halaman Kantor bupati Rembang, jum’at (19/12).

Bertindak sebagai inspektur upacara, kapolres Rembang AKBP Muhammad Kurniawan membacakan sambutan Presiden Republik Indonesia Ir H. Joko Widodo.

Dalam sambutan tertulisnya presiden mengatakan Konstitusi mengamanatkan bahwa tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Amanat konstitusi ini tentu saja tidak lahir dalam ruang kosong, namun berakar dari sejarah perjuangan bangsa.

Republik Indonesia bisa berdiri tegak sebagai negara bangsa yang berdulat tidak lepas dari perjuangan seluruh kekuatan rakyat mulai dari petani, pedagang kecil, nelayan, dan elemen rakyat lainnya untuk membela tanah air.

Tapak perjuangan rakyat untuk membela Tanah Air tercatat dalam lembaran sejarah ketika 66 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 19 Desember 1948, atas prakarsa Mr. Sjarifoeddin Prawiranegara, dibentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Sumatera Barat. Langkah tersebut merupakan salah satu upaya untuk menyelamatkan kelangsungan hidup negara sekaligus menunjukkan kepada dunia bahwa Negara Republik Indonesia masih eksis. Peristiwa tersebut menunjukkan kepada kita semua bahwa membela negara tidak hanya dilakukan oleh militer dengan kekuatan senjata, tetapi juga dilakukan oleh setiap warga negara dengan kesadarannya melalui upaya-upaya non-militer seperti politik maupun diplomasi, lanjunya.

Menurutnya saat ini, tantangan dan ancaman terhadap kedaulatan bangsa, sifatnya sudah multidimensi. Itu artinya, ancaman tidak lagi bersifat konvensional atau fisik semata akan tetapi sudah berkembang baik fisik maupun non fisik. Ancaman berkembang menjadi bersifat multidimensi karena karakter ancaman dapat bersumber dari ideologi, politik, ekonomi sosial budaya. Sehingga hal ini mengharuskan kita untuk mendefinisikan ulang apa yang kita maksud dengan Bela Negara.

Sebelum mengakhiri sambutannya Presiden mengingatkan kita semua bahwa tugas sejarah kita adalah membela negara ini dari kemiskinan, keterbelakangan, kebodohan dan ketergantungan. Tugas bela negara ini adalah tugas yang maha berat yang ada di depan mata kita saat ini. Tapi dengan semangat persatuan, kerja keras dan perjuangan kita bersama, tugas sejarah itu bisa kita pikul bersama.

Exit mobile version