Menurut ketua penasehat panitia hari ibu, Hj. Hasiroh Hafidz kegiatan tersebut merupakan wujud kepedulian pemerintah dalam hal ini adalah panitia hari ibu kepada para korban Kekerasan terhadap anak dan perempuan.
“Kami ingin memberikan membesarkan hati orang tua korban agar tidak drop. Dan untuk anaknya kami memberikan semangat, harapannya mental mereka bisa kembali membaik.”ujar Hasiroh Hafidz yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua 1 Tim Penggerak PKK Kabupaten Rembang.
Sementara itu untuk membantu pemerintah dalam memerangi aksi kekerasan terhadap perempuan dan anak pihaknya selalu memberikan sosialisasi, dan pelatihan kepada ibu-ibu di desa tentang pencegahan, pelaporan dan konseling .
Hasiroh Hafidz yang juga menambahkan pemerintah kabupaten Rembang melalui Semai Rembang Women and Child Crisis Center telah memberikan pendampingan pada perempuan dan anak korban kekerasan. Selama 2014 setidaknya ada 11 kasus, dan sebagian besar yang menjadi korban adalah anak-anak. Dan untuk lebih memaksimalkan upaya mengurangi kasus kekerasan perempuan dan anak, tim di tingkat desa seperti Kelompok Perlindungan Anak Desa (KPAD) juga sudah dibentuk.
Sedangkan Ibu dari AK mengaku sangat berterimakasih atas kepedulian panitia hari Ibu tingkat kabupaten tersebut. Pasalnya sang suami jauh merantau ke negeri tetangga Malaysia.
“Untuk biaya sehari-hari saya jualan nasi di depan Taman Rekreasi Pantai Kartini. Bantuan ini bisa untuk membantu kebutuhan sehari-hari kami.”ungkapnya
Lanjutnya semenjak mengalami pelecehan seksual yang dilakukan oleh tetangganya sendiri, anaknya enggan untuk keluar bermain. Saat berjualan, Ia tidak berani lagi meninggalkan anaknya di rumah, AK selalu diajak ke warung tempat Ia berjualan.
Selain memberikan tali asih kepada keluarga korban kekerasan anak, panitia juga memberikan tali asih kepada 20 tokoh perempuan yang aktif di organisasi kewanitaan. Hal tersebut sebagai penghargaan atas pengabdiannya di organisasi. (Bagian Humas Setda Rembang)