Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:”Table Normal”; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:””; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:”Calibri”,”sans-serif”; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:”Times New Roman”; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:”Times New Roman”; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
Bertepatan dengan hari lahirnya Pancasila, Gerakan Pemuda (GP) Ansor Rembang menggelar apel kesetiaan terhadap Pancasila dan NKRI di alun-alun Rembang, Rabu (1/6) sore. Dalam kesempatan itu hadir Bupati Rembang, H.Abdul Hafidz dan Wakil Bupati Rembang, Bayu Andriyanto,SE yang juga menandatangani ikrar kesetiaan terhadap Pancasila dan NKRI bersama dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) kabupaten Rembang dan jajaran GP Ansor dan Banser Rembang.
Bupati Rembang H. Abdul Hafidz dalam sambutannya mendukung penuh atas gerakan GP Ansor cabang Rembang dalam penangkalan radikalisme. Diakui paham lintas agama, lintas negara, dan segala macam lintas apapun menjadi unsur pembentuk adanya radikalisme itu.
“Kita harus bersyukur dan terus memperkuat Pancasila, yang telah menunjukan kepada kita kehidupan yang bertoleransi. Kita harus mengikis paham radikalisme yang masuk ke negara kesatuan Republik Indonesia,” tandasnya.
Bupati juga menyinggung soal kekejaman perlakuan Partai Komunis Indonesia (PKI) sebagai contoh gerakan radikalisme yang harus dilawan sejak dini. Bahkan jangan sempai ada indikasi akan terbentuknya paham radikalisme semacam itu.
Seusai apel Ketua PC GP Ansor Kabupaten Rembang, M. Hanies Cholil Baroq menjelaskan, sesuai instruksi pusat maka diselenggarakan apel kesetiaan Pancasila dan NKRI guna mewujudkan kemandirian bangsa dalam bingkai pancasila dan NKRI.
“Kita ada di pihak NKRI dan masih mempertahankan pancasila sebagai dasar negara dan memperjuangkan NKRI. Kita sebagai organisasi islam lewat kegiatan ini menyatakan diri membela penuh keutuhan NKRI.”terangnya
Dengan adanya gelar upacara kesetiaan NKRI ini, diharapkan warga masyarakat khususnya Rembang mengerti bahwa Nahdlatul Ulama bukanlah organisasi paham radikalisme. Bahkan Nahdlatul Ulama menentang keras jika diketahui adanya gerak radikalisme yang terjadi di Indonesia.
Hanies menambahkan, atas kerja sama yang baik antara pemkab dan Nahdlatul Ulama diharapkan bisa menangkal paham radikal yang masuk di Kabupaten Rembang. Belum lama ini, Nahdlatul Ulama melalui PC GP Ansor Kabupaten Rembang melakukan giat-giat yang fungsinya menangkal adanya sinyal masuk paham radikalisme.