Pemerintah Kabupaten Rembang

Perlu Masterplan Pengembangan Sumber Daya Air

Dampak dari El Nino moderat atau anomali cuaca sudah mulai dirasakan di Kabupaten Rembang. Berdasarkan pemantauan dari PDAM Kabupaten Rembang beberapa sumber air baku di Kabupaten Rembang mengalami penurunan debit.

Sekretaris Daerah Kabupaten Rembang H. Hamzah Fatoni SH MKn saat ditemui di ruang kerjanya (7/7) secara rinci menjelaskan beberapa embung yang menjadi sumber air baku di Kabupaten Rembang hanya dapat beroperasional beberapa bulan kedepan

“Embung Jatimudo yang menyuplai air baku wilayah Kecamatan Sulang hanya dapat beroperasional lebih kurang sampai dengan satu bulan kedepan. Embung Grawan diwilayah Kecamatan Sumber dapat beroperasional lebih kurang sampai dengan dua bulan kedepan. Embung banyu kuwung yang menyuplai sumber air baku untuk wilayah Kecamatan Kaliori dan sebagian Kecamatan Rembang dapat beroperasional lebih kurang sampai dengan 3-4 bulan kedepan. Selain itu untuk kondisi embung banyu kuwung juga mengalami penurunan kualitas akibat peningkatan alga sehingga sulit untuk diolah menggunakan instalasi pengolahan air. sedangkan bendungan lodan yang menyuplai sumber air baku untuk wilayah Kecamatan Sarang, Sedan dan Kragan dapat beroperasi 5.5 Bulan kedepan,” rinci Sekda.

Selain penurunan debit saat ini masih ada gangguan pelayanan akibat pipa transmisi air yang tersumbat dan memerlukan penanganan lebih lanjut. PDAM terus mengupayakan perbaikan dan pencarian titik sumbatan pipa tersebut dengan secepatnya agar pelayanan pelanggan segera lancar.

“Saat ini PDAM akan melakukan penggantian beberapa titik jalur pipa yang dianggap bermasalah salah satunya penggantian pipa di titik daerah plangkiran sepanjang lebih kurang 325 meter,” lanjut Sekda.

Dampak dari masalah-masalah diatas PDAM Kabupaten Rembang akan mengalami gangguan pelayanan akibat pasokan sumber air baku di beberapa wilayah berkurang dan bahkan habis.

Sedangkan langkah-langkah yang ditempuh untuk mengatasi pelayanan pelanggan yang terganggu pendistribusian air adalah melakukan penggiliran air, dropping air ke wilayah pelanggan.

Saat ini Pemkab Rembang sedang mengajukan ijin penggunaan sumber air baku dari embung panohan Gunem

Sekda menambahkan ke depan perlu dibuat masterplan pengembangan sumber daya air lewat program embung untuk menambah cadangan-cadangan sumber air baku di Kabupaten Rembang.

Pembangunan infrastruktur air tersebut mutlak diperlukan karena Kabupaten Rembang bukan termasuk daerah yang dilalui oleh sungai-sungai besar.

“Yang paling dekat adalah pembangunan embung kaliombo, saat ini baru tahap pembebasan tanah terlebih dahulu, kami berharap masyarakat dapat membantu melepas tanahnya dengan harga wajar karena ini untuk kepentingan bersama,” tandas Sekda. 

 

 

 

Exit mobile version