Penjabat Bupati Rembang, Suko Mardiono mendukung sikap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang menolak kebijakan impor beras dari pemerintah. Sikap yang sama juga diperlihatkan oleh para petani di desa Joho Kecamatan Sale.
“Kami sangat mendukung kebijakan dari Bapak Gubernur Jawa Tengah, tentunya dengan adanya kebijakan beras impor beliau menolak. Jika produksi padi sudah surplus kenapa harus ada beras impor.” tandasnya saat penen raya padi hibrida di desa Joho Kecamatan Sale, Jum’at (20/11)
Pj Bupati juga akan menyampaikan kepada Gubernur bahwa di kalangan petani Rembang juga tidak menyetujui kebijakan impor beras.
Ketua kelompok Tani Petani Maju Desa Joho, Joko Susilo mengatakan panen kali ini adalah Masa Tanam ketiga, pasalnya di wilayah ini irigasinya bagus dan ditunjang sumber air dari sumber Semen. Dan di MT3 inilah yang menjadi andalan para petani setempat.
“Dengan luas lahan 25 hektar yang mendapatkan bantuan program GP2TT (Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu) padi hibrida jenis pioner PP3. Hasilnya sangat luar biasa jika dibanding padi in hibrida biasa, hampir melebihi 60 persen.”ujarnya
Dalam program GP2TT petani mendapatkan bantuan benih, bantuan tanam jajar legowo, pupuk dan obat-obatan. Dan keuntungan bersih yang didapat petani per hektar rata-rata Rp. 43 juta lebih.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dintanhut) Kabupaten Rembang, Suratmin menambahkan, program GP2TT ini di alokasikan di tiga kecamatan, yakni di Sale, Kaliori dan Pamotan masing-masing 500 hektar. Tiap hektarnya mendapatkan Rp.3,6 juta untuk kebutuhan benih hingga pestisida petani.
Menurutnya petani di Sale ini cukup beruntung, pasalnya cuaca pas dan minimnya gangguan hama. Ditambah lagi harga jual di pasaran cukup tinggi per kilo Rp,4.300,- sampai Rp.4.500,- jauh di atas Harga Pokok Penjualan (HPP) yang ditentukan pemerintah Rp.3.700,-
“Realisasi produksi untuk kabupaten Rembang, dari target 249.267 ton, prakiraan sampai Desember produksi bisa mencapai 249.997 ton. Sehingga ada surplus 730 ton dari tanaman yang ada saat ini.”tuturnya