Wakil Bupati Rembang Bayu Andriyanto mengharapkan Pegawai Negeri Sipil untuk memberi contoh penggunaan Bright Gas 5.5 Kg kepada warga. Hal tersebut diungkapkan Wabup usai kegiatan rakor penataan pangkalan LPG 3 KG di Lantai IV Kantor Bupati Rembang, rabu (28/12).
Menurut Wabup gas LPG 3 Kg sebenarnya hanya diperuntukan warga kurang mampu dan usaha mikro. Rencananya pencanangan penggunaan gas 5.5 Kg akan dilaksanakan dibulan januari. Namun sebelum itu Pemerintah Kabupaten juga akan melaksanakan sosialisasi penggunaan bright gas tersebut.
Sementara itu Agung Nurhananto Putro dari Pertamina Domestic Gas Region IV Semarang mengungkapkan Konsumsi LPG 3 Kg di Rembang rata-rata mengalami pertumbuhan sebesar 1,3% pada tahun 2016. Diperkirakan s.d Des 2016 tidak over target 13.509 MT. Dibandingkan tahun 2015, peningkatan sebesar 15%.
Terkait dengan program satu desa satu pangkalan, saat ini jumlah pangkalan LPG di Kabupaten Rembang mencapai 433 pangkalan yang tersebar di 207 desa sehingga masih kurang 87 desa yang belum memiliki pangkalan. Diharapkan awal tahun 2017 seluruh desa di Kabupaten Rembang memiliki pangkalan LPG karena hal tersebut menjadi program nasional pertamina.
Sebelumnya Bupati Rembang H. Abdul Hafidz saat membuka rakor tesebut mengatakan idealnya satu kecamatan memiliki satu agen dan satu desa satu pangkalan. Bupati meminta kepada pertamina untuk menjelaskan semua agar masyarakat dapat menikmati bersama-sama.
Bupati mengharapkan LPG bersubsidi tepat sasaran dan tepat guna karena jika tidak dapat menyebabkan kenaikan harga yang dampaknya kenaikan inflasi.
“tidak ada gunanya pertumbuhan ekonomi tinggi tapi inflasi juga tinggi atau pertumbuhan tinggi tapi hanya dinikmati orang-orang (golongan) tertentu. Yang baik itu pertumbuhan ekonomi merata disemua masyarakat sehingga penghasilan masyarakat masih ada sisa ketika dibelanjakan,”
Oleh karena itu Bupati meminta distribusi LPG dikendalikan untuk menjaga inflasi.