Rembang, 29 November 2014 – Pembangunan pabrik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk di Rembang terus berjalan. Progres pembangunan hingga saat ini mencapai 10,2% pada tahap pemerataan tanah lahan dan pembangunan pondasi. Pabrik dengan kapsitas 3 juta ton ini ditargetkan akan beroperasi pada tahun 2016.
Pabrik dengan nilai investasi 4,3 Triliun berdiri di tanah seluas 54 hektar. Saat ini secara keseluruhan perusahaan telah berhasil membebaskan lahan untuk tambang kapur seluas 200 hektar. Hal ini dikemukakan oleh Kepala Proyek Pabrik Rembang Heru Indra saat menerima kunjungan Pemimpin Media Jawa Tengah dan Jawa Timur di Rembang (29/11).
Sebanyak 30 Pemimpin Media mengunjungi lokasi pabrik dan penambangan serta melihat secara langsung ke desa-desa terdekat tempat bermukim warga sekitar. Kepala Proyek Pabrik Rembang Heru Indra mengatakan “Kami sangat senang atas kunjungan para Pemimpin Media sebab mereka benar-benar mengetahui kondisi di lapangan. Kami berharap kunjungan tersebut mampu memberikan tambahan wawasan bagi awak media agar dapat memberikan edukasi yang benar kepada masyarakat tentang pabrik semen yang akan didirikan di Rembang.”
Pembangunan pabrik menggunakan desain ramah lingkungan dan minim konsumsi energi maupun air, serta memperbanyak ruang terbuka hijau. Sedangkan proses penambangan dipastikan tidak akan mengganggu kondisi lingkungan apalgi sampai mempengaruhi/menurunkan daya dukung kehidupan masyarakat Rembang, khususnya yang berada di sekitar lokasi pabrik.
Pabrik juga didesain dengan teknologi canggih dan sangat ramah lingkungan. Contohnya, proses produksi semen telah menggunakan teknologi Filter Main Bag House, sebagai pengganti Electrostatic Precipitator (ESP). Teknologi tersebut mampu menekan emisi debu sangat rendah, di bawah 30 mg/Nm3. Sementara, teknologi ESP hanya mampu menekan emisi debu sampai 50 mg/Nm3. “Kondisi ini yang membuat pencemaran udara akibat debu dapat dikurangi serendah mungkin sehingga tidak akan berdampak kepada masyarakat apalgi jarak pabrik dengan permukiman warga terdekat juga cukup jauh, kurang lebih 4 kilometer,” ujar Heru.
Terkait masalah air bersih, Heru menegaskan masyarakat tidak perlu khawatir. Sebab, Semen Indonesia berkomitmen menjaga mata air yang ada di sekitar pabrik dan lokasi penambangan bahan baku.ý Caranya dengan tidak melakukan kegiatan penambangan di sekitar mata air. Lantas, untuk menjaga debit air di sumur warga, Semen Indonesia akan menciptakan sumber air bersih baru dengan membuat bekas penambangan menjadi embung sebagai sumber air masyarakat. “Dengan demikian pengaruh buruk terhadap lingkungan dapat diminimalkan,” tegas Heru.
Heru Indra menyampaikan, “Kami tidak henti-hentinya melakukan sosialisasi kepada warga masyarakat baik yang medukung maupun yang masih menolak pendirian pabrik semen.” Salah satu bentuk sosialisasi kepada masyarakat yang telah dilakukan perusahaan, diantaranya dengan mengajak warga sejumlah desa di sekitar pabrik, meliputi Desa Timbrangan, Pasucen, Kadiwono, Tegaldowo dan Kajar untuk berkunjung ke pabrik semen di Tuban. Hal itu agar warga dapat melihat proses produksi semen yang dilakukan sangat ramah lingkungan
Semen Indonesia juga berkomitmen menyertakan masyarakat di sekitar pabrik dalam proses pembangunan pabrik maupun saat berproduksi nantinya. Diantaranya dengan meningkatkan skill dan kemampuan SDM lokal. Selain itu, Semen Indonesia juga memberikan bantuan pendidikan berupa beasiswa serta bantuan alat pendidikan, sehingga kualitas lulusan di Rembang semakin meningkat.
Tak hanya itu, sebagai komitmen perusahaan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar, Semen Indonesia juga memberikan bantuan permodalan serta pembinaan ke sektor UKM. Semua itu bertujuan agar manfaat keberadaan Semen Indonesia dapat dirasakan langsung oleh masyarakat Rembang, khususnya warga yang berada di sekitar lokasi pabrik.