Pada tahun lalu PT Sari petojo Lasem membukukan keuntungan Rp 195 Juta sedangkan setahun sebelumnya perusahaan Daerah milik Pemprov Jateng tersebut mengalami kerugian.
Pelaksana tugas Manager PT Sari Petojo Lasem Joni Hertanto saat kunjungan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, kamis (2/7) mengatakan saat ini kapasitas produksi perusahaan es batu tersebut mencapai 25 ton/hari.
Perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 1984 tersebut perlu meningkatkan kapasitas produksi agar dapat bersaing dengan perusahaan serupa milik swasta, bahkan selain pemain lokal, perusahaan dari luar daerah turut menjual produksi es batunya di Kabupaten Rembang.
Saat ditanya oleh Gubernur terkait strategi penjualannya yang mampu meraih untung tersebut, Joni mengungkapkan sebelumnya perusahaan hanya menjual es batu batu kepada kapal selain kapal cantrang tapi saat ini penjualan es kepada kapal cantarang mampu mendongkrak penjualan es batu perusahaan yang telah digelutinya selama 22 tahun itu.
Selain kendala produksi, kendala lain dari perusahaan plat merah tersebut adalah bahan baku atau air bersih. Selama ini air untuk pembuatan es batu dipasok dari pamotan dengan perjanjian saling menguntungkan.
Usai pemaparan dari pihak perusahaan Gubernur meminta kepada perusahaan membuat “Feasibility study” agar dapat ditentukan langkah terhadap perusahaan tersebut. Dalam study tersebut nantinya bisa dipaparkan strategi marketing atau penetrasi pasar, modal yang dibutuhkan dan tentu saja return of investment atau waktu kembali modal.
Gubernur menawarkan tiga opsi yakni ditutup, berjalan seperti saat ini atau ditingkatkan. Nantinya dari feasibility study tersebut dapat ditentukan langkah-langkah selanjutnya.
PT Saripetojo Lasem merupakan salah satu perusahaan sari petojo yang masih berdiri di Jawa Tengah.