Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:”Table Normal”; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:””; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:”Calibri”,”sans-serif”; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:”Times New Roman”; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:”Times New Roman”; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
Puluhan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilingkungan Setda Rembang mengikuti Penyuluhan pencegahan dan pemberantasan, penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di lantai IV kantor Setda Rembang, Kamis (8/9). Acara yang dipelopori oleh Satnarkoba Polres Rembang langsung menghadirkan Kapolres Rembang, AKBP, Sugiarto sebagai narasumber.
Kapolres mengatakan saat ini peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Indonesia pada level darurat. Mulai orang dewasa dan anak-anak sudah menjadi incaran para pengedar narkoba sebagai korbannya. Untuk itu pihaknya giat melakukan sosialisasi ke berbagai tempat, mulai ke sekolah-sekolah, desa termasuk ke lingkungan PNS.
Kapolres mengungkapkan narkoba bisa dibilang sebagai pembunuh massal. Diperkirakan 40 -50 perhari meninggal dunia karena narkoba dari data BNN 2016. Tak hanya itu saja narkoba ternyata menjadi salah satu penyebab sejumlah tindak kriminal.
“Kebanyakan begal adalah anak-anak dibawah umur. Setelah ditelusuri sebelum mereka membegal apa yang dilakukan?mereka ternyata ngoplo dulu,”ujarnya.
Lanjutnya ada lima yang harus dilakukan untuk memerangi peredaran narkoba, yakni komitmen diri, regulasi anti narkoba, konsolidasi kekuatan, baik pemerintah, swasta dan komponen masyarakat. Kemudian bersih narkoba seperti di lingkungan masyarakat, pemerintahan, tempat kerja untuk bebas dari narkoba dan yang penting pencegahan.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan Setda Rembang, Drs. Subakti mengatakan PNS diibaratkan seperti sebuah pigura. Dimana fungsi pigura ini untuk memperkuat foto didalamnya.
“Jika piguranya terkena narkoba maka foto didalamnya ngeluntung (rusak-red). Maka apa yang disampaikan oleh bapak Kapolres sangat penting bagi kita semua,”ujarnya.
Hasil Ungkap Kasus Narkoba Polres Rembang periode 2015 – september 2016 jumlah 25 kasus rincian 22 kasus sudah P21,1 kasus P19 ,5 kasus di rehabilitasi selama proses penyidikan,2 kasus masih dalam proses penyidikan.