Pemerintah Kabupaten Rembang

RSUD PandanArang Boyolali Menimba Ilmu ke BLUD dr.R Soetrasno Rembang Demi Akriditasi

Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandan Arang Boyolali melakukan studi banding terkait akreditasi paripurna dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit ( KARS ) versi 2012 ke BLUD .dr.R Soetrasno Rembang, Rabu (25/11). Pasalnya seluruh rumah sakit dituntut untuk memiliki akreditasi tersebut.

Ketua Tim Mutu  RSUD Pandan Arang Boyolali, dr. Nugroho Sigit mengatakan dipilihnya BLUD dr.R Soetrasno ini karena sama-sama rumah sakit tipe C dan lebih dulu menyandang akreditasi KARS Paripurna. Dalam studi banding kali ini, mereka membawa empat Pokja yang memang harus banyak belajar.

Keempat Pokja tersebut adalah Pokja Peningkatan Mutu dan Keselamatan pasien (PMKP), Pokja Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI), Pokja  Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS) dan Pokja Tata Kelola Kepemimpinan dan Pengarahan ( TKP ).

Saat ditanya perbandingan rumah sakit Boyolali dengan di BLUD dr.R Soetrasno, Ia mengungkapkan di Rembang lebih bagus.

“di lihat dari Poli kliniknya di sini lebih terorganisir, sudah ada sistem antrian yang jadi satu. Kalo di sana belum seperti itu, masih manggil satu-satu. Masih banyak yang harus dibenahi, seperti  dokumen, kelengkapan alat medis dan  sarana prasarana.”ujarnya

Setelah studi banding, pihaknya lebih bisa memahami segela persiapan dan proses yang harus dilalui dalam rangka mendapatkan akreditasi.

Sementara itu, Ketua Tim Akreditasi BLUD dr.R Soetrasno, dr. Maya Sari Dewi menuturkan menuju akreditasi Paripurna, seluruh elemen rumah sakit tidak boleh menutup diri, harus open minded terhadap perubahan.

“Jangan terlalu terpaku dengan pola-pola lama yang mengekang cara berfikir kita. Kalo dulu kita melakukan semua itu atas tindakan yang tidak sesuai prosedur, tapi sekarang harus sesuai prosedur, semua harus berorientasi kepada pasien.”terangnya

Dari sekian banyak proses, yang paling sulit menurut dr.Maya pada saat mengimplementasikan pedoman panduan kebijakan yang telah dibuat. Karena disaat itu banyak sekali kendala, salah satunya adalah kendala untuk mengubah mindset para perawat dan dokter untuk berorientasi pada keselamatan pasien.

 

“Mengubah mindset para perawat kita dan dokter kita untuk pasien oriented atau berorientasi kepada keselamatan pasien Itu butuh waktu lama.”tandasnya

Exit mobile version