Dari 113 paket kegiatan yang dikontraktualkan, sebanyak 99 sudah selesai lelang dan dilaksanakan. Sementara sebanyak lima kegiatan gagal, sedangkan sisanya dalam proses lelang.
Capaian tersebut terbilang sudah sangat bagus. Pasalnya dengan waktu yang terbilang singkat 9 bulan, sebagian program pembangunan yang sudah direncanakan terlaksana.
Bupati Rembang,H.Abdul Hafidz menyebutkan 113 paket lelang itu senilai Rp.234 milyar lebih. Lima proyek infrastruktur yang telah dianggarkan pada tahun 2016 di Kabupaten Rembang dipastikan belum bisa terlaksana tahun ini karena waktu dan keterbatasan SDM.
Lima paket lelang yang gagal diantaranya proyek pembangunan ruang di RSUD dr R Soetrasno Rembang senilai Rp10 miliar yang tidak cukup waktu, ruas Jalan Bitingan-Sutri-Tegaldowo senilai Rp3,2 miliar yang terkendala tenaga teknis.
Selain itu, Jalan Karas-Sambiroto senilai Rp2,4 miliar yang tidak cukup waktu, Jalan Gowak Kecamatan Lasem Rp0,8 miliar yang belum ada rekanan yang menawar, dan Jalan Kesambi-TPI Sarang Rp3,8 miliar yang tidak cukup waktu.
“Untuk proyek peningkatan Jalan Bitingan-Suntri-Tegaldowo dan peningkatan jalan penghubung Desa Karas-Sambiroto, kami tunda tahun 2017, tetapi lelang kita lakukan tahun ini,” ungkapnya.
Khusus peningkatan Jalan Gowak, yang anggaran akan ditambah menjadi Rp1,5 miliar. pasalnya untuk mendukung potensi wisata alam air terjun disana.
“Sebab, salah satu alasan tidak adanya rekanan yang menawar di LPSE adalah lantaran kondisi medan pegunungan sehingga truk material tidak berani masuk ke sana,” terangnya.
Sementara, peningkatan Jalan Kesambi menuju TPI Sarang juga akan ditambah anggarannya menjadi Rp12,5 miliar untuk keseluruhan jalan di lokasi itu.