Pemerintah Kabupaten Rembang sangat konsen dan memperhatikan bagaimana masyarakat bisa terpenuhi kebutuhan air bersih. Baik melalui pelayanan PDAM maupun PAMSIMAS yang di kelola secara kelompok oleh BPSPAMS tingkat Desa maupun tingkat Kabupaten sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas keberlangsungan SPAMS.
Hal itu diungkapkan Bupati Rembang H. Abdul Hafidz saat memberikan sambutan saat workshop pengembangan dan keberlanjutan Sistem Pengelolaan Air minum dan Sanitasi (SPAMS) pedesaan di gedung Haji Kabupaten Rembang, baru baru ini yang digelar oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan keluarga Berencana Kabupaten Rembang (BPMPKB).
Bupati menghimbau kepada warga yang mempunyai hak memilih pengurus SPAMS tingkat Kabupaten supaya memperhatikan calon ketua dalam sisi ilmu pengetahuan, kepedulian, punya visi dan misi yang jelas. Sosok pengurus harus memiliki komitmen untuk mengembangkan BPSPAMS yang ada di desa-desa.
Tercatat, kebutuhan air baku di kabupaten Rembang saat ini masih jauh dari harapan pemerintah. Dari segi kecukupannya dan layaknya masih belum.
“Karena air di Kabupaten Rembang kadar kapurnya tinggi, justru di sekitar pantai kadar garamnya tinggi, dan di sekitar gunung kadar besinya tinggi. jika ini tidak di operasionalkan dengan standarisasi kesehatan, akan menyebabkan penyakit.”tuturnya
Oleh karena itu pihaknya menghimbau nanti di dalam mengelola SPAMS untuk terhindar dari penyakit. Tidak hanya sekedar tersedianya air, tetapi juga layak untuk di konsumsi masyarakat.
Menurutnya air baku di Rembang masih ada peluang untuk di kembangkan terutama PDAM. Di sale, bila di hitung dari debit airnya, 380 detik per liter baru dimanfaatkan 140, artinya masih bisa di kembangkan.
Persoalannya pipa PDAM ini sudah tua dan juga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Namun Pemerintah Kabupaten Rembang saat ini sedang berupaya bagaimana masyarakat pengguna PDAM bisa terlayani dengan baik.
“Di tahun 2017 pemerintah Kabupaten Rembang telah mengajukan ke Pemerintah pusat agar desa yang belum ada PAMSIMAS bisa menikmati fasilitas PAMSIMAS.”imbuhnya
Sementara itu, Kepala BPMPKB Kabupaten Rembang Dwi Wahyuni Hariyati selaku koordinator pembinaan pengelola Sistem Pengelolaan Air Minum dan Sanitasi (SPAMS) pedesaan Kabupaten Rembang mengatakan agenda utama dalam workshop tersebut adalah reorganisasi pengurus asosiasi SPAMS pedesaan Tirta Manunggal masa bakti Tahun 2016-2020.
Ada tiga calon yang menjadi kandidat, yang pertama Ali Sumarjono dari Kecamatan Sarang Desa Sumbermulyo. Yang kedua, Muhammad Anwar dari Kasreman dan yang ketiga, Sanuri dari Desa Dresi Wetan kecamatan kaliori.
“Workshop ini mempunyai maksud untuk menyamakan pemahaman serta memastikan dukungan dan keterlibatan berbagai pemangku kepentingan dalam keberlajutan pengelolaan SPAMS pedesaan. Tujuan lainnya untuk meningkatkan kualitas pengelola keberlanjutan SPAMS agar menjadi mandiri sehingga diharapkan menjadi salah satu unit Badan Usaha Milik Desa (BUMDESA).”pungkasnya