Berbagai produk kerajinan mulai batik tulis Lasem, kayu,bambu dan kuningan dari kecamatan Lasem dipamerkan dalam Lasem Interaktif Festival (LIFE) di Omah Londo, Sabtu (29/10). Produk kreasi tersebut merupakan hasil kolaborasi tim Inovatif Kreatif (IKKON) dan para pengrajin setempat.
Bupati Rembang, H. Abdul Hafidz yang secara langsung menyaksikan mengapresasi terselenggaranya acara yang berkonsep tradisional. Kegiatan tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan pamor berbagai kerajinan khas Lasem.
“IKKON diharapkan membuka akses untuk kemajuan pengrajin di sini.Untuk itu harus ada tindak lanjut secara formal berupa MoU.”
Untuk selanjutnya, Pemkab akan berkoordinasi dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Rencana tahun 2017 akan merealisasikan kerjasama tersebut.
Menurut Bupati, upaya pengembangan ekonomi kreatif ini sejalan dengan Komitmen Pemkab untuk memajukan pariwisata. Keduanya menjadi unsur yang saling melengkapi.
“Saat ini kita telah menginventarisir berbagai potensi wisata yang ada dan sudah kita tetapkan dengan SK Bupati. Nanti kita tinggal eksekusi pelaksanaannya.”
Bupati menyebut sudah menyiapkan anggaran sekira Rp. 10 milyar dan bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk membuat tempat-tempat wisata yang layak untuk dikunjungi wisata domestik hingga mancanegara.
Untuk langkah awal Pemkab akan fokus mengembangkan enam desa yang tergabung dalam kawasan pengembangan desa berbasis kemasyarakatan Alas Samudra Wela. Ke enam desa tersebut yakni Pasar Banggi,Tritunggal, Punjulharjo,Gedungmulyo, Dasun dan Tasiksono.
Sementara Ketua Tim IKKON Rembang,Sarah Monica mewakili sembilan rekannya, mengaku senang bisa mengekspose hasil dari researchnya selama empat bulan. Tak hanya tentang program peningkatan ekonomi kreatif, tetapi juga menjalin hubungan kekeluargaan dengan dengan pengrajin setempat.