Pemerintah Kabupaten Rembang

Tahun Ini, 50 Desa Deklarasi Stop BABS

Sebanyak 50 desa di kabupaten Rembang, hari ini, Kamis (26/11) dideklarasikan sebagai desa stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Bertempat di lapangan desa Sridadi Kecamatan Rembang, ke 50 Kepala Desa yang sukses memimpin desanya lolos kualifikasi sebagai desa Stop BABS membacakan bersama-sama naskah deklarasi Stop BABS.

Penjabat Bupati Rembang, Suko Mardiono saat memberikan pengarahan, mengatakan pemerintah akan terus mendorong agar semakin banyak desa yang bebas dari buang air besar sembarangan. Pemkab setiap tahunnya menganggarkan alokasi dana bagi desa yang berkomitmen dan lolos mendeklarasikan diri sebagai desa Stop BABS.

“Untuk 50 desa ini akan mendapat masing-masing Rp.50 juta. Dana ini nantinya digunakan untuk upaya peningkatan sanitasi di desa, jangan untuk yang lain-lain.”ujarnya

Sedangkan tahun depan pihaknya ingin alokasi dana sebagai wujud apresiasi bagi desa yang sudah dideklarasikan stop BABS bisa bertambah dari pada tahun ini. Harapannya para Kepala Desa warganya semakin terpacu.

Hingga tahun 2015 ini baru 91 desa, masih kurang lebih 191 desa. Harapannya di tahun 2017 seluruh desa di Rembang sudah dideklarasikan sebagai desa Stop BABS.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, dr. Ali Syafi’i mengungkapkan sebenarnya tahun ini ada 62 desa yang menyatakan sikap bebas BABS. Namun setelah dilakukan verifikasi oleh tim koordinasi dan verifikasi ODF kabupaten Rembang, hanya 50 desa yang lolos.

“Perkembangan desa Stop BABS dari tahun ke tahun menunjukkan grafik positif. Sejak tahun 2011 ada dua desa, 2012 lolos 3 desa, 2013 ada 11 desa , 2014 25 desa , dan 2015 50 desa. Grafik tersebut menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat semakin meningkat.”tuturnya

Keberhasilan program ini, menurutnya tidak terlepas dari dukungan penuh dari Pemkab Rembang, kerja keras dari penggiat sanitasi di Rembang, pelaku Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di tingkat kecamatan dan STBM di tingkat desa.

Sedangkan Kepala Desa Sridadi, Edi Purwanto mewakili Kades yang lain, mengajak para Kepala Desa dan Lurah yang wilayahnya belum dideklarasikan sebagai desa Stop BABS agar terus semangat hingga berhasil. Karena program ini merupakan program nasional.

“Menjaga kesehatan pribadi maupun kesehatan lingkungan sangat penting. Dengan meningkatkan kesadaran pribadi untuk tidak buang air besar sembarangan dapat mengurangi penularan penyakit.”tandasnya

Exit mobile version