Pemerintah Kabupaten Rembang melalui Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (Pustasip) Kabupaten Rembang kembali menggelar semarak Pesta Buku Murah di Balai Kartini mulai 28 April hingga 4 Mei 2016. Tahun ini tercatat 200 penerbit nasional turut berpartisipasi.
Kepala Pustasip Kabupaten Rembang ,Edi Winarno mengatakan tujuan digelarnya Semarak Pesta Buku Murah ini agar lebih mendekatkan masyarakat dengan buku-buku terbitan baru. Di event tersebut harga buku yang dijual juga lebih terjangkau dengan diskon yang cukup besar.
Untuk memeriahkan kegiatan yang digelar lima hari itu, panitia telah menyiapkan berbagai lomba. Diantaranya lomba mendongeng, moco geguritan, lomba mewarnai dan menggambar, lomba puisi, fashion show, lomba rebana dan tak ketinggalan pengundian doorprize di hari terakhir.
Menurut Edi, minat baca masyarakat saat ini sebenarnya cukup lumayan, namun sekarang medianya tidak hanya buku tetapi juga membaca melalui internet. Dan jika indikasi perkembangan membaca masyarakat dilihat dari penjualan buku, maka bisa dikatakan minat baca tiap tahunnya meningkat 15 persen.
“Sementara membaca buku indikasinya bisa dilihat dari jumlah buku yang diakses oleh masyarakat. Di Rembang ada peningkatan 15 persen untuk penjualan buku saat pameran dari tahun ke tahun.”ujarnya
Sedangkan terkait Rembang menjadi Kabupaten Literasi, Edi menjelaskan Rembang menjadi kabupaten yang sadar akan pentingnya buku, sadar untuk menulis dan mencintai kebudayaan sendiri. Untuk menggemakan hal tersebut, Ia mewacanakan bisa menggelar pesta buku murah dua kali setahun.
Sementara itu H.Abdul Hafidz sebagai Bupati Rembang sangat mendukung upaya Kantor Pustasip untuk meningkatkan minat baca masyarakat khususnya anak-anak. Anak di masa usia emas antara 0 sampai 9 tahun menjadi waktu yang tepat untuk membentuk karakter anak gemar membaca.
Terkait hal itu, Bupati yang menerima penghargaan Bupati yang peduli perpustakaan bulan April lalu itu memberikan tiga arahan kepada Kantor Pustasip agar Rembang sebagai kabupaten Literasi tidak hanya sebagai simbol. Yang pertama Pustasip harus bisa membentuk karakter anak-anak sedini mungkin agar gemar membaca dan menulis.
“Kedua Pustasip harus bersinergi dengan dinas Pendidikan untuk merumuskan langkah-langkah terkait menanamkan cinta membaca kepada anak. Dan yang terakhir harus memberikan sosialisasi yang cukup kepada masyarakat arti penting membaca, pengadaan sarana dan prasarana harus memadai guna mendukung terwujudnya anak gemar membaca .”imbuhnya
Ia yakin dengan tiga hal tersebut bisa membuat anak-anak akan semakin mengerti arti penting nya membaca. Lebih jauhnya lagi bisa menggeser dominasi handphone yang saat ini menjadi kegemaran anak-anak dan cenderung apatis.
Dari pantauan Bagian Humas, sesaat setelah pembukaan semarak Pesta Buku Murah secara resmi oleh Bupati ratusan anak-anak SD membanjiri beberapa stand. Banyak dari mereka yang membeli satu hingga tiga buku dengan didampingi gurunya masing-masing.