Berita
Gelar Pasar Tani Bantu Petani Lokal
- 23 Oktober 2021
- Posted by: Redaksi
- Category: Berita Pemerintah
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang menggelar pasar murah di halaman kantor Dintanpan, Jumat (21/10). Pasar murah tersebut diikuti kelompok petani dari beberapa kecematan di Kabupaten Rembang.
Kepala Dintanpan Rembang Agus Iwan mengatakan pasar purah tersebut merupakan fasilitas yang disediakan dintanpan untuk membantu memasarkan produk petani lokal Rembang. Karena dirinya menyadari ada beberapa komoditas pertanian di Rembang yang harganya anjlok.
“kegiatan ini diinisiasi oleh kondisi sebelumnya dimana beberapa komoditas pertanian kita ada yang belum diapresiasi harganya secara wajar,” katanya.
Dirinya mencontohkan seperti anjloknya harga cabai dan telur yang hingga saat ini harganya masih rendah. Dintanpan pun melakukan beberapa upaya untuk membantu para petani dan peternak melalui kegiatan bakti sosial yang saat ini ditingkatkan menjadi fasilitas pemasaran.
“Coba kita tingkatkan dari bakti sosial mejadi fasilitasi pemasaran, dan kita bersama-sama donatur kita coba selenggarakan kegiatan hari ini,” ujarnya.
Dirinya menyebutkan dalam pasar murah tersebut hampir semua produk yang dijual merupakan produk lokal Rembang. Seperti telur, sayur-sayuran, buah-buahan dan beras.
Dirinya berharap ibu rumah tangga di Kabupaten Rembang agar berpihak kepada para petani lokal. Ia meyakini ketika ibu rumah tangga berpihak kepada produk lokal, maka separuh permasalahan pertanian selesai.
“Karena kekuasaan penuh isi dapur ada di ibu-ibu. Dan hampir keseluruhan isi dapur adalah produk pertanian. Jadi jika dilibatkan secara khusus terhadap hasil produk lokal pertanian, saya yakin pertanian di Rembang bisa mandiri,” bebernya.
Sementara itu, Ketua Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Rembang, Hasiroh Hafidz mengapresiasi acara pasar tani yang digelar oleh Dintanpan Rembang. Menurutnya pasar tani itu merupakan inovasi yang berdampak positif bagi para petani di Rembang.
“Pasar tani ini dibutuhkan oleh masyarakat terutama para petani yang ingin menjual produk yang terjangkau namun masih tetap ada keuntungan untuk ekonomi keluarganya,” tuturnya.
Dirinyapun mengajak seluruh ibu rumah tangga untuk lebih mengutamakan belanja dari hasil tanaman petani lokal. Ketimbang beli dari produk luar daerah dengan harga yang lebih mahal namun secara nilai gizinya sama.
“Biasanya emak-emak itu membeli karena nilai gengsi, bukan karena nilai gizi. Jadi mohon mindset emak-emak agar bisa dirubah. Belilah sesuai peruntukannya, bukan karena gengsi namun karena gizi,” pungkasnya.(Mif/Rud)