Berita
BPBD Rembang Tingkatkan Pemahaman Pelajar terhadap Potensi dan Risiko Bencana
- 13 November 2025
- Posted by: Redaksi
- Category: Berita Pemerintah
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang terus berupaya meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana di wilayahnya.
Salah satu langkah nyata dilakukan melalui kegiatan Sosialisasi dan Simulasi Kebencanaan Satuan Pendidikan Aman Bencana se-Kabupaten Rembang, yang digelar pada Kamis (13/11/2025) di Aula SMA Negeri 3 Rembang.
Kegiatan ini diikuti oleh 250 peserta, terdiri atas guru dan siswa perwakilan 51 SD/MI, 15 SMP/MTs, serta 15 SMA/SMK/MA se-Kabupaten Rembang. Pelaksanaan kegiatan dibagi menjadi dua sesi, yakni sosialisasi kebencanaan dan simulasi gempa bumi yang dipandu oleh tim fasilitator BPBD Kabupaten Rembang.
Kepala BPBD Kabupaten Rembang, Sri Jarwati, menjelaskan bahwa Kabupaten Rembang memiliki tujuh potensi ancaman bencana sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bupati Nomor 21 Tahun 2025 tentang Kajian Risiko Bencana.
Tujuh ancaman tersebut meliputi banjir, tanah longsor, kekeringan, cuaca ekstrem, abrasi, kebakaran hutan dan lahan, serta gempa bumi.
“Kondisi ini menuntut peningkatan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat, termasuk di lingkungan pendidikan,” ujar Sri Jarwati.
Ia menambahkan, kegiatan ini bertujuan memperkuat kesiapsiagaan dan membangun budaya tangguh bencana di lingkungan sekolah.
Ada tiga sasaran utama yang ingin dicapai, yakni meningkatkan pemahaman pelajar terhadap potensi dan risiko bencana di lingkungan masing-masing, memberikan keterampilan mitigasi dan evakuasi yang benar dan aman, serta menumbuhkan tanggung jawab dan kerja sama antarunsur sekolah dalam menghadapi situasi darurat.
“Diharapkan pengetahuan, keterampilan, dan kesiapsiagaan warga sekolah meningkat, serta memperkuat koordinasi antar sekolah dalam penanggulangan bencana,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Rembang Harno yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, mengingatkan pentingnya kewaspadaan menghadapi berbagai potensi bencana di wilayah Kabupaten Rembang.
“Kabupaten Rembang ini rawan beberapa jenis bencana, mulai dari laut hingga darat. Biasanya pada bulan Januari terjadi gelombang tinggi dan abrasi di pesisir dari barat sampai timur. Saya sudah meninjau beberapa lokasi yang kritis, termasuk Puskesmas Sarang yang sempat terdampak banjir,” ungkap Bupati Harno.
Bupati menuturkan, pada musim hujan seperti sekarang ini, wilayah Rembang rawan banjir akibat curah hujan tinggi serta penumpukan sampah di saluran air. Selain itu, kebakaran akibat korsleting listrik kerap terjadi pada musim kemarau, disusul potensi tanah longsor di daerah perbukitan.
Melalui kegiatan sosialisasi dan simulasi ini, BPBD berharap satuan pendidikan di Kabupaten Rembang dapat menjadi pelopor dalam membangun budaya sadar dan tangguh bencana, serta berperan aktif dalam mengurangi risiko bencana di lingkungan masing-masing.
“Sekolah merupakan tempat strategis untuk menanamkan nilai kesiapsiagaan sejak dini. Dengan membangun kesadaran di kalangan pelajar, kita sedang menyiapkan generasi yang lebih tangguh dalam menghadapi bencana,” pungkasnya. (Mif/RD/Kominfo)