Berita
Penguatan Teknologi Pendidikan, Dua Kepala Sekolah Rembang Tindaklanjuti Hasil Pelatihan AI bersama Peking University
- 10 Desember 2025
- Posted by: rendy
- Category: Berita Pemerintah
Pemanfaatan teknologi pendidikan berbasis kecerdasan buatan (Al) di sekolah-sekolah Rembang semakin diperkuat menyusul partisipasi dua kepala sekolah daerah ini dalam Program Pelatihan Teknis Non Gelar (LPDP) bidang Kepemimpinan Sekolah hasil kolaborasi Direktorat Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan dengan Peking University.
Dua kepala sekolah itu, masing-masing Hamidah Ary Ruchana dari SMP Negeri 2 Sedan dan Walida Wahid Fitriani dari SMP Negeri 2 Pancur. Keduanya berhasil lolos seleksi substansi yang digelar Direktorat Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan, Ditjen GTK dan Pendidikan Guru. Dari total 2.443 pendaftar, hanya 50 peserta dari 44 kabupaten/kota dan 19 provinsi se-Indonesia yang terpilih.
Usai pelatihan yang digelar selama lima hari, 23-27 November 2025, di Azana Suite Hotel Antasari, Jakarta Selatan, keduanya mulai menindaklanjuti pembelajaran Al di sekolah masing-masing.
Kepala SMP Negeri 2 Sedan, Hamidah Ary Ruchana, menuturkan pelatihan tersebut memberikan pengalaman yang sangat berharga, mulai dari proses seleksi yang ketat hingga kesempatan belajar langsung dari para profesor internasional. Narasumber berasal dari Direktorat Jenderal GTK serta dosen Peking University seperti Prof. Yi Bu dan Prof. Mo Xu.
Salah satu materi yang dianggap paling relevan adalah pemanfaatan teknologi pendidikan berbasis AI, khususnya teknik membuat prompt efektif menggunakan empat framework: ICIO, CRISPE, BROKE, dan SPECTRA.
Usai pelatihan, Hamidah telah menyiapkan beberapa rencana tindak lanjut pascapelatihan. Di antaranya mendiseminasikan ilmu kepemimpinan kepada seluruh warga sekolah, meningkatkan kompetensi guru dalam pemanfaatan AI, mengembangkan literasi dasar Bahasa Mandarin bagi murid, hingga membangun budaya continuous learning melalui fasilitasi persiapan Beasiswa LPDP Non Gelar.
“Ini nantinya insha Allah kami aplikasikan di SMPN 2 Sedan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala SMP Negeri 2 Pancur, Walida Wahid Fitriani, menyampaikan bahwa pelatihan tersebut menegaskan pentingnya prompt engineering dalam penggunaan AI. Para peserta mendapat contoh penerapan framework seperti RTCC (Role–Task–Content–Constraint), ICIO, dan CRISPE yang dapat diadaptasi dalam pembelajaran.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa hasil AI tetap harus dikaji ulang sehingga kemampuan bernalar kritis guru tetap terasah.
“AI bukan pengganti guru, tetapi alat bantu agar hasil pembelajaran lebih bermakna,” tegasnya.
Walida juga menceritakan pengalaman bertemu langsung dengan profesor dari Peking University, Nanyang Technological University (NTU) Singapura, serta kunjungan ke beberapa sekolah internasional di Jakarta sebagai penguatan dari sesi pembelajaran daring.
Ia mengaku bangga dapat mengikuti program pelatihan perdana yang diselenggarakan Ditjen KSPSTK bersama LPDP dan universitas luar negeri. Usai pelatihan, Walida mulai menyusun sejumlah rencana tindak lanjut, terutama terkait pengembangan sekolah berbasis teknologi dan pemanfaatan artificial intelligence.
“Harapan saya, tahun mendatang saya dan rekan-rekan kepala sekolah di Rembang bisa kembali mendapat kesempatan mengikuti program peningkatan kepemimpinan yang diselenggarakan Kementerian,” pungkasnya.